8 Maret 2020 diperingati sebagai hari perempuan internasional. Wah saya baru tahu saat ada obrolan di WAG, dimana seorang teman esok hari (tadi) melakukan kegiatan untuk memperingati hari perempuan.
Saya jadi ingin menulis tentang perempuan, tapi sedikit bingung dari sisi mana yang akan saya bahas.
Akhirnya saya tanya dan ajak ngobrol beberapa teman, bagaimana pendapat mereka (saya tulis inisialnya saja), tentang perempuan. Inilah jawaban mereka dari obrolan santai dengan saya.
Menurut mas W, perempuan itu adalah mahluk ajaib yang susah dimengerti.
Waduh sebegitunya ya seorang perempuan, ajaib itu apa karena bisa hamil, melahirkan dan melakukan aktivitas lain? Mungkin begitu atau ajaib lainnya dari sisi kebaperan atau ke lebay an? Wah jangan coba-coba nanti dikira mengesampingkan kodratnya he he he. Lalu mengapa susah dimengerti? Wah saya jadi berpikir keras ini. Sepertinya hanya mas W dan mahluk-mahluk disekitarnya yang tahu.
Menurut Kang E, perempuan itu tak bisa ditebak. Waduh, begitu ya rupanya, berubah ubahkah sehingga sulit untuk ditebak? Berarti misteri dan penuh teka teki ya. Sebegitunya seorang perempuan dalam penilaian lelaki.
Menurut maz Z, perempuan itu orang yang mendahulukan kepentingan domestik, mmm apa saja ya? Apa yang tiga ur itu? Sumur, kasur dan dapur? Sepertinya begitu. Wal sa u bekerja pun mereka tak akan lepas dari unsur itu bila sudah berumah tangga tentunya.
Menurut Ayah nih perempuan itu harus pada kodratnya, emansipasi boleh, tapi ada hal-hal tertentu yang tidak mungkin bisa ditinggalkan.
Wah berarti perempuan itu sebenarnya istimewa, dan harus bisa mengistimewakan dirinya sendiri.
Kecerdasan dan pengetahuan harus sering dikembangkan dan di asa.
Banyak ruang-ruang yang biasa diisi lelaki sekarang bisa diisi oleh para wanita, dan sepertinya tak bisa dihindari kata beliau, tapi tetep pasti kembali pada kodratnya.
Mas BS bilang, Dari sejak jaman dahulu semestinya tidak berubah: perempuan itu melahirkan yang tidak bisa dilakukan oleh pria, bahkan sampai hujan berkelir....
Selebihnya, sama dan sederajat antara perempuan dengan pria.
Selain karunia keistimewaan bisa melahirkan itu, perempuan punya peran setara dengan pria dalam jaman mileniel, jaman dulu, jaman pra-sejarah maupun jaman depan.
Yang membuatnya berbeda, hanya ada dalam pikiran, persepsi manusia saja...
Sama dengan yang diutarakan oleh kang E, perempuan tak perlu menipu diri sendiri sebaiknya bertingkah yang wajar
Jangan mudah terjebak pergaulan bebas
Ya itu yg sering ia lihat sih, walau tak sedikit pula yg berprilaku sederhana tapi sebenarnya mereka smart.
Nah, para perempuan tidak perlu terpancing opini mereka dari hasil obrolan saya ya, saya pikir banyak nasehat yang sebenarnya bisa kita tarik dari pengalaman dan pendapat para teman saya di atas bahwa perempuan itu harus anggun dan bersahaja, menerima kodrat yang tidak bisa ditinggalkan. Dan tetap berperilaku yang sewajarnya, sepertinya itu akan lebih berkesan.
Walaupun predikat ajaib dan susah ditebak akan selalu mengikuti. Perempuan adalah mahluk terindah yang diciptakan Allah untuk menenamani kaum Adam.
Mbak W juga berkata bila di negaranya lelaki dan perempuan punya hak yang sama karena ada dasar hukumnya. Saling berbagi dalam mengurus rumah tangga. Menghargai masing-masing individu.
Saya lihat sekarang tidak sedikit seorang lelaki mau menggantikan pekerjaan kaum perempuan, bahkan mereka bangga bisa meringankan pekerjaan perempuan dalam rumah tangga.
Saya juga ingin semua perempuan di seluruh dunia ini bisa merasakan kebahagiaan dan mendapatkan yang terbaik.
Jadilah perempuan hebat.
Selamat Hari Perempuan Internasional
Beranda kata, 08.03.2020
swarnahati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H