aku hanya ingin menulis tentangnya. ya, hanya tentangnya.
senyumnya, binar matanya bahkan amarahnya. maafkan aku bila terlalu.
ada rindu bahkan cemburu, yang selalu berkejaran dalam hatiku, hingga serasa rasa ini makin membiru.
tak punya kata yang indah nan penuh rayu padanya
ini bukan mauku, tapi jiwaku yang sudah tertambat padanya.
***
Terkatup kelopak mataku
hingga mimpi pun tak bisa kuraih
entah kemana sukma melayang melepas penatnya hati nan maya
tanpa kusadari hari telah pagi, ia telah mencuri malam
sedang aku masih ingin berselimut rindu sepi
masih kunikmati mimpi seolah masih memeluknya di sini
selarik kata yang selalu tersimpan dalam dada
ketika harus menahan gejolak yang menyiksa
membirukan jiwa yang terluka
adalah sebuah rindu yang membiru
ada kecemburuan dari sisa mimpi yang ia taburkan.
mendung telah menyembunyikan mentari,
adakah secangkir cinta untukku? sekedar cukup menghangatkan hati, melupa akan segala luka.
Teras sore, 03.11.2019
swarna hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H