Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Naik Daun

5 Juli 2019   21:01 Diperbarui: 5 Juli 2019   22:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku yang setia menemani nasi jagung sambal terasi
Membuat nikmat makan tiada terperi
Namun kini menangis sedih

Dia didatangkan dari negri seberang
Konon katanya untuk memenuhi kebutuhan
Kebutuhan yang mana?

Kadang jarang juga dicari
Mereka sukanya tahu tempe dan telor
Mengapa mereka harus datang dari negri seberang?
Apa kita kurang asin?

Nelayan negri tak lelah melepas sauh arungi lautan
Untuk mendapatkan sejaring ikan
Gerangan apakah ini?
Aku, ikan asin ibu pertiwi yang pening memikirkan semua ini.

Tapi mengapa aku yang lezat ini menjadi sebuah penyebab perseteruan?
Apa salah ku?
Hingga si cantik jelita tersedu-sedu
Si tampan rupawan mencukil namaku
Lautan dilanda amuk badai gosip karenaku

Petinggi lautan memanggilku
Apa salahku?
Surat peringatan sampai di tanganku, ada tanda tangan raja laut beserta stempelnya
Bahwa aku sedang naik daun
Plong!

Malang, 15 Juni 2019
swarnahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun