Tepung: "Dia tak ingat kita lagi."
Gula: "Biasanya aku sudah dihaluskan siap dicampur denganmu."
Telor: "Ya, aku dibeli hanya untuk lauk berbuka dan sahur, dia benar-benar lupa."
Mentega: "Kita terabaikan, apa yang sedang terjadi dengannya, dia tak bingung dengan kita lagi."
Oven: "Aku menunggu hingga berdebu bersama loyang yang sudah dia beli tahun lalu. Apa yang terjadi dengannya?"
Tepung: "Mungkin jemarinya sakit takbisa membuat kue."
Telor: "Sepertinya tidak, kita lihat dia hanya menundukkan kepala setiap hari, apakah dia bersedih?"
Mixer: "Kalian ketinggalan berita, dia sudah mengabaikan kita sebagai pemanis di hari raya, aku yang biasa berputar menari mengaduk kalian sekarang ongkang-ongkang."
Spuit: "Aku yang dulu dikejarnya pun swkarang tergeletak, dia ada masalah, menu duk saja setiap hari."
Mixer: "Hmmmhhh, masalahnya dia menunduk bukan bersedih, melainkan mengetik. Dia telah mengabaikan kita untuk peraiapan lebaran, dia beli kue jadi, lihat itu k alwng biskuit bukan?"
Oven: "Ha ha ha, dia lagi demen mengetik hingga tak ada waktu lagi membuat kue lebaran. Harusnya dia bisa membuat cerita tentang kita seperti tahun lalu sebelum mengenal beyond blogger."
Cetakan: "Sepertinya bukan hanya karna menulis, lihat tumpukan cucian setiap hari yang menggunung, membuat dia sudah lelah sebelum membuat kue kering."
Peralatan dapur: "Oooooooo ..."
Malang, 02052019
swarnahati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H