Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menyusun Serpihan Hati

14 Mei 2019   15:25 Diperbarui: 14 Mei 2019   15:40 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusun Serpihan Hati

Pintu sudah kututup rapat, jendela kacapun kubiarkan buram
Aku tak mau memandang indahnya di luar sana
Kupalingkan pandangan
Atau lebih baik terpejam

Aku belum butuh cahaya bening yang memancar
Kadang sinar mentari menusuk menyilaukan mata. Sakit
Sendiri dalam remang kesunyian menyusun serpihan hati yang berserak adalah sebuah pilihan

Aku takut mataku akan terluka melihat keceriaan di luar sana karna bukan untukku
Aku takut hati akan lebih tercabik tanpa berdarah itu mengotori jiwaku

Sementara biar dalam ceruk sunyi bersama nyala lilin yang meremang menuju keheningan
Mencoba berdamai dengan luka
Hingga lupa bahwa kau pernah ada

Merasaentah, 14052019
Swarnahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun