Menyusun Serpihan Hati
Pintu sudah kututup rapat, jendela kacapun kubiarkan buram
Aku tak mau memandang indahnya di luar sana
Kupalingkan pandangan
Atau lebih baik terpejam
Aku belum butuh cahaya bening yang memancar
Kadang sinar mentari menusuk menyilaukan mata. Sakit
Sendiri dalam remang kesunyian menyusun serpihan hati yang berserak adalah sebuah pilihan
Aku takut mataku akan terluka melihat keceriaan di luar sana karna bukan untukku
Aku takut hati akan lebih tercabik tanpa berdarah itu mengotori jiwaku
Sementara biar dalam ceruk sunyi bersama nyala lilin yang meremang menuju keheningan
Mencoba berdamai dengan luka
Hingga lupa bahwa kau pernah ada
Merasaentah, 14052019
Swarnahati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H