Allah menjanjikan akan membelenggu setan selama bulan ramadhan. Berarti umat muslim akan terjaga dari perbuatan dosa yang bisa menjerumuskan.
Namun bila masih banyak terjadi kejahatan  selama ramadan berarti siapa setannya? Nah setannya si pelaku sendiri yang lebih kejam dari pada setan aslinya. Aroma setan yang sudah merasuk dalam jiwa manusia yang mumcul. Ngeri ya? Setan asli bisa geleng kepala posisinya tergeser.
Berhati-hati dan selalu waspada meski di kesunyian dan keramain karna kejahatan bisa muncul dimana saja. Yang sering terjadi pencurian, penjambretan, penipuan demi harta yang diincar apapun bisa pelaku lakukan, paling marak di bulan ramadan dari masa ke masa.
Pencurian kendaraan bermotor, hati-hati saat memarkir di area umum. Ibu-ibu jangan mencolok saat bepergian atau belanja, pencopet dan penjambret sudah setia menanti. Yang lebih parah mereka menggunakan cara gendam atau hipnotis. Pernah kejadian seorang ibu yang terkena hipnotis uang dan perhiasan yang dipakai amblas dalam waktu beberapa menit hanya dengan mengobrol dengan pelaku, jadi tetap waspada di tempat umum. berdoa dimanapun berada ya.
jadi sering cek atau pantau rekening kita dan jangan sembarangan memberikan data atau nomor rekening pada orang lain. Yang tidak habis pikir pelaku bisa jadi adalah orang dalam perbankan sendiri, aduh capek deh.
Karna musibah itu selalu mengentai, maka jalan terbaik tetap waspada dan berhati-hati.Â
Agama mengajarkan bagaimana cara menjaga harta kita adalah sering beramal, karna harta itu titipan, bukan seluruhnya milik kita, ada hak anak yatim, kaum dhuafa dan lain-lain. Bila lalai Allah akan mengingatkan dengan mengambil lewat jalan lain tadi yaitu tercuri.
Selamat menjalankan ibadah puasa tetap bugar, sehat dan waspada eh beramal.
Hariketiga, 08052019
Swarnahati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H