Mohon tunggu...
Bening Qurratu
Bening Qurratu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

🪞🌷🫧🩰

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Penindasan Remaja

23 November 2023   05:44 Diperbarui: 23 November 2023   05:48 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ranah sekolah, tempat remaja berada.
Penindasan mengambil langkah yang keji dan menyakitkan.
Mengolok-olok teman, bersikap kasar, menimbulkan rasa sakit.
Setiap tindakan, merupakan kampanye yang kejam dan negatif.

Jadi beritahu saya sekarang, bagaimana kita bisa mengatasinya.
Penyakit busuk yang membuat hati mati rasa?
Penindasan, binatang buas baik secara verbal maupun fisik.
Membuat korbannya merasa rendah diri, melankolis.

Bullying secara verbal, dengan kata-kata yang penuh celaan.
Penindasan fisik, dimana kekerasan terjadi.
Penindasan relasional, sengatan kejam pengucilan.
Cyberbullying, melalui ping keras di layar.

Yang lemah, yang sering menjadi sasaran pertarungan kejam ini.
Perjuangan untuk mempertahankan, melindungi, dan memperbaikinya.
Mereka yang berkuasa cenderung menindas.
Menimbulkan rasa sakit tanpa rasa sakit sesaat pun.

Di sekolah dan kehidupan sehari-hari, kita melihat.
Perbuatan merugikan ini yang menimbulkan bekas seperti sebuah dekrit.
Jiwa korban, sangat terpengaruh.
Ketika pelaku intimidasi, tindakan sewenang-wenang tidak terkendali.

Kekerasan yang berulang, hinaan yang begitu unik.
Fisik, psikis, kata-kata yang mengikat.
Menyebabkan kerugian secara sosial, juga secara cybernautical.
Jaringan intimidasi ini menjebak dan menundukkan.

Keinginan untuk melakukan intimidasi tidak muncul dengan sendirinya.
Masalah keluarga, stres, atau trauma tidak diketahui.
Beberapa diantaranya adalah korban yang berubah menjadi penyiksa.
Rasa sakit mereka menyembunyikan kekejaman yang mereka temukan.

Untuk memerangi wabah ini, inilah yang dapat kita lakukan.
Edukasi dampaknya, baik secara langsung maupun nyata.
Perhatikan anak, kebutuhan dan ketakutannya.
Jalinlah persahabatan secara luas, hingga keringkan air mata korban.

Membantu orang yang diintimidasi, menawarkan bimbingan dan bantuan.
Guru, waspadalah, sekecil apapun serangannya.
Sebagai responden, saya setuju, Anda tahu.
Penindasan menimbulkan stres, ketakutan, dan kecemasan.

Namun kita berhutang pada pembelajaran dan pemahaman yang lebih dalam.
Atas dampak negatif yang dialami korban.
Kontrol dalam ranah pembelajaran harus ditegakkan.
Untuk melindungi siswa dan siswi, maka banyak cerita tentang penindasan yang beredar.

Dan kepada para siswa, saya menyampaikan permohonan ini.
Jangan isolasi, pilihlah teman dengan bijak, dan lihat.
Kebaikan dan kasih sayang itu menang.
Untuk menghilangkan kegelapan yang diakibatkan oleh penindasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun