Mohon tunggu...
Bening Arum
Bening Arum Mohon Tunggu... -

Simple, praktis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Broken Vow

15 Juni 2011   04:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saya masih berusaha menyimak kata demi kata yang terbata-bata di ujung sana....

"Akang, Mbak....Akang....hiks...hiks..."

Suaranya masih terputus-putus. Tercekat di tenggorokan.

"Tarik nafas panjang ya...Nggak papa, pelan-pelan aja ngomongnya", aku berusaha menenangkan sahabatku yang masih terisak-isak di ujung telepon.

Duh, ada apa dengan Akang ? Akang adalah panggilan untuk adik lelaki sahabatku. Hubungan kakak-adik yang erat antara mereka mengingatkanku pada hubunganku dengan adik lelakiku tersayang di seberang pulau. Aku dan sahabatku sudah seperti keluarga, hingga aku merasa Akang sudah seperti adikku juga.

Aku masih menunggu terusan kalimat dari sahabatku yang masih berusaha mengatur nafasnya. Tapi aku sudah tak tahan ingin tau kabar tentang Akang.

"Akang kenapa ? Dia baik-baik aja kan ?"

"Akang...mau cerai, Mbak...Huhuhu..."akhirnya tangis temanku meledak juga.

"Lhooo? Kenapa ? Kan mereka juga belum genap 2 tahun menikah ? Masih perlu penyesuaian kali...Jangan terlalu cepat mengambil keputusan" aku nyerocos tanpa bisa ditahan.

"Akang udah nggak tahan istrinya minta cerai terus. Pusing juga tiap pulang kerja berantem melulu.. Mereka sudah bolak-balik ke konsultan perkawinan. Bahkan sudah ke psikiater juga... "

"Emang masalahnya apa ? Karena belum punya anak ? Atau masalah karakter ? Tapi kan mereka pacaran cukup lama ? Aku yakin sebelum memutuskan menikah, Akang pasti sudah mempertimbangkannya. Hanya perlu waktu saja untuk saling menerima apa adanya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun