Mohon tunggu...
Bening
Bening Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

kebutuhan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Wilayah dan Fungsi Manajemen di Kelurahan Ketintang Kota Surabaya

10 Januari 2024   15:27 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:39 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Evaluasi Akhir Semester
Mata kuliah : Administrasi Pemerintahan Kota dan Desa (Kelas R)
Nama : Bening Yuni'mah Hidayah
NBI : 1112000001

Dosen pengampu : Dr. Endang Indartuti, M.si
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

1. GAMBARAN KELURAHAN KETINTANG

Ketintang adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Sebagian daerah Ketintang berada di sekitar bantaran Kali Mas. Di wilayah Ketintang terdapat banyak sekali toko-toko yang menyediakan berbagai macam kebutuhan. Kelurahan Ketintang memiliki luas 326,81 km². Kelurahan Ketintang memiliki 8 Rukun Warga (RW) dan 45 Rukun Tetangga (RT). Di wilayah Ketintang terdapat kampus Universitas Negeri Surabaya sebagai universitas unggulan di wilayah Ketintang.

2. POTENSI KELURAHAN KETINTANG

Kelurahan Ketintang memiliki potensi daerah sebagai program unggulan yang masih aktif dilakukan yaitu program Bank Sampah dikelola oleh ibu-ibu PKK disetiap wilayah RT yang ada di kelurahan Ketintang. Bank Sampah dikelola di balai RT masing-masing, biasanya dilakukan 1-2 kali tiap bulannya. Barang-barang yang telah dikumpulkan dari RT akan dipilah karena beberapa benda bisa didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan beberapa bisa langsung dijual kepada pengepul barang bekas. 

Bank sampah adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi sampah dan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya yang dapat diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi. Bank sampah juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

3. FUNGSI MANAJEMEN KELURAHAN KETINTANG

Menurut George R. Terry, terdapat empat fungsi dasar manajemen yang disebut dengan POAC, terdiri dari Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), Pengawasan (Controlling). Konsep ini dikenal dengan sebutan "Proses Manajemen" dan menjadi landasan bagi banyak teori manajemen modern termasuk digunakan dalam kegiatan manajemen potensi di wilayah kelurahan Ketintang. Kegiatan program Bank Sampah dilakukan sesuai dengan fungsi manajemen George R. Terry yang meliputi POAC. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan berikut :

A. Planning 

Bank Sampah diharapkan menjadi program yang lebih maju. Untuk Rencana kedepan, pemerintah dan warga setempat dapat berkolaborasi dengan cara memasarkan barang-barang kerajinan hasil jadi dari pengelolaan barang bekas tersebut melalui bazar umkm atau bisa dijadikan suatu satu tempat untuk pameran hasil karya. Kegiatan ini bisa diikuti oleh ibu-ibu PKK dan warga sekitar. Sampah yang minim atau tidak bisa daur ulang manual bisa dijual kepada pengepul barang bekas, uang hasil jual bisa digunakan sebagai dana pemasaran hasil kegiatan program Bank Sampah.

B. Organizing

Dalam Kegiatan ini, pemerintah dan warga telah dibagi secara kelompok untuk pembagian kegiatan ini. Proses pembagian tugas nya adalah sebagai berikut :

1. Warga memiliki keikutsertaan untuk mengumpulan sampah atau barang-barang bekas di balai RT untuk disortir dan ditimbang. 

2. Ibu-ibu PKK memilah barang yang dapat didaur ulang atau tidak. Setelah dikumpulkan, ibu-ibu PKK dapat mulai mendaur ulang barang tersebut, lalu hasilnya bisa dikumpulkan di kelurahan. 

3.  Anggota kelurahan bisa memberikan sosialisasi manfaat dari program Bank Sampah kepada warga dan organisasi yang mendukung atau mengelola programnya seperti Karang Taruna, RT dan RW. Mampu menyediakan ruang atau tempat untuk diadakan bazar umkm atau pameran hasil daur ulang dari barang bekas tersebut sebagai proses untuk memajukan program Bank Sampah dan sebagai bentuk pengenalan produk unggulan dari kelurahan Ketintang. 

C. Actuating 

Kelurahan memberikan pengarahan atau sosialisasi kepada warga tentang bahaya jentik-jentik dan nyamuk demam berdarah. Dengan ini, program Bank Sampah dapat menjadi ide untuk meminimalisir adanya demam berdarah dan memberikan peningkatan kegiatan dan kreatifitas para warga. Keuntungan yang didapat dari hasil penjualan hasil karya dari barang bekas dan sisa barang bekas yang dijual kepada pengepul barang bekas masuk dalam kas RT. Kas tersebut dapat digunakan untuk keperluan RT dan seperti event Jalan sehat atau lainnya. 

D. Controling 

Dalam kegiatan ini perlu adanya pengawasan dan evaluasi untuk program nya, diantaranya dapat dilakukan oleh : 

1. Kelurahan : melakukan evaluasi atas hasil kegiatan dan penilaian kurang dan lebihnya produk yang dihasilkan. 

2. RT dan RW : memberikan instruksi bagaimana kegiatan tersebut dilakukan dan melakukan pengawasan kegiatan agar proses kegiatannya berjalan dengan baik. 

3. PKK dan Warga : sebagai pelaku kegiatan untuk menjalankan program tersebut, ikut serta kegiatan pengumpulan dan bisa menjadi penyuara jika kegiatan yang dilakukan sedikit tidak berjalan sesuai intruksi. 

4. Karang Taruna : bisa membantu promosi produk lebih luas dengan memanfaatkan sosial media.

4. ANALISA FUNGSI MANAJEMEN KELURAHAN KETINTANG DENGAN FUNGSI MANAJEMEN GEORGE R. TERRY

Hasil analisis yang telah saya lakukan dalam fungsi manajemen yang dilakukan oleh kelurahan Ketintang melalui kegiatan program Bank Sampah ini telah berjalan sesuai dengan manajemen menggunakan teori fungsi manajemen dari George R. Terry karena meliputi POAC. Selain itu kelurahan Ketintang menggunakan fungsi manajemen dengan model paradigma administrasi New Public Service dan telah mengikuti perkembangan zaman. Hal ini bisa dilihat dari beberapa aspek, yaitu :

a. Dasar teoritis dan fondasi epistimologi kegiatan nya dilakukan oleh gabungan dari beberapa pihak, seperti Masyarakat dan pemerintah

b. Rasionalitas dan model perilaku Manusia meliputi aktor yaitu pemerintah, mencari keuntungan ekonomi, dan kegiatannya dilakukan ole organisasi

c. Konsep kepentingan public adanya Kerjasama antar organisasi Masyarakat dan pemerintah

d. Responsivitas birokrasi public banyak melibatkan warga sekitar

e. Peran pemerintah berperan sebagai serving atau memberikan kebebasan untuk warga melakukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan porsi yang telah diatur

f. Pencapaian tujuan Koalisi antar organisasi publik, nonprofit, dan privat. Sehingga tujuan yang dicapai adalah sesuai tujuan Bersama

g. Akuntabilitas dapat multi aspek : akuntabilitas hukum, nilai-nilai, komunitas, norma politik, dan standar professional. Karena memiliki akuntabilitas hukum dalam administrasi nya, nilai-nilai positif yang didapat dari kegiatan, komunitas seperti organisasi, norma politik dalam bermusyawarah, dan standar professional dalam Kerjasama

h. Diskresi administrasi aturan tetap diberlakukan tetapi dalam kegiatannya diberikan kebebasan dalam menjalankan program sesuai instruksi

i. Struktur organisasi yaitu Struktur kolaboratif dengan kepemilikan yang berbagi secara internal dan eksternal, karena keuntungan bisa didapatkan oleh pihak kelurahan dan warga

j. Asumsi terhadap motivasi pegawai dan administrator, motivasi adanya kegiatan ini dilakukan adalah dari Gaji dan keuntungan, Proteksi yang diberikan kelurahan, Semangat entrepreneur para warga, Pelayanan public dengan keinginan melayani Masyarakat, karena kegiatan ini dilakukan dari kepada dan untuk Masyarakat itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun