Mohon tunggu...
Benidiktus Himang
Benidiktus Himang Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Informatika, di salah satu kota di Indonesia. I like E-sports Games, Mobile legends etc, https://www.s.id/himang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Krisis ISBN, Indonesia Kenapa?

11 Desember 2023   21:29 Diperbarui: 11 Desember 2023   21:59 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis ISBN di Indonesia: Lonjakan Penerbitan Buku yang Mengejutkan

Oleh: Benidiktus Himang

Tanggal: 11 Desember 2023

Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada masalah yang cukup unik dan mengkhawatirkan di dunia penerbitan buku. 

Krisis ISBN, yang menjadi sorotan akhir-akhir ini, adalah fenomena yang sangat mengejutkan. 

Pada tahun 2020 hingga 2021, jumlah buku ber-ISBN yang terbit adalah 208.191 buku. 

Namun, pada tahun 2023, angka tersebut melonjak drastis menjadi 728.389 buku. Apa yang sebenarnya terjadi?

Apa itu ISBN?

ISBN, atau International Standard Book Number, adalah kode identifikasi unik yang diberikan kepada setiap buku yang diterbitkan secara resmi. 

Ini memudahkan proses pelacakan, pengarsipan, dan penjualan buku di seluruh dunia. ISBN penting untuk menghubungkan buku dengan informasi tentang penulis, penerbit, tahun terbit, dan edisi buku.

Krisis ISBN: Apa yang Terjadi?

Krisis ISBN yang terjadi di Indonesia menciptakan situasi yang rumit dan membingungkan. 

Lonjakan jumlah buku yang terbit dengan ISBN dalam dua tahun terakhir telah menciptakan ketidakseimbangan dalam dunia penerbitan buku. Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi krisis ISBN ini antara lain:

1. Kemudahan Penerbitan: Adanya platform penerbitan mandiri dan peningkatan akses ke percetakan digital telah memudahkan siapa saja untuk menerbitkan buku dengan ISBN.

2. Kualitas dan Keberlanjutan: Lonjakan jumlah buku belum tentu diikuti dengan peningkatan kualitas dan relevansi. Hal ini dapat mengaburkan buku berkualitas dengan karya yang kurang baik.

3. Ketidakjelasan Tujuan: Tidak semua buku yang terbit dengan ISBN memiliki tujuan komersial atau relevansi yang jelas. Buku-buku ini mungkin hanya menciptakan kebingungan di pasar.

Dampak Krisis ISBN:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun