Mohon tunggu...
Benidiktus Himang
Benidiktus Himang Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Informatika, di salah satu kota di Indonesia. I like E-sports Games, Mobile legends etc, https://www.s.id/himang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa yang Diharapkan Sekolah dari Razia Cukur Rambut? Memahami Tujuan dan Kontroversi Lebih Mendalam

12 September 2023   09:24 Diperbarui: 12 September 2023   10:13 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Razia Cukur Rambut? disekolah (FREEPIK/Freepik)

Teori lain adalah dengan adanya uniformitas dalam penampilan, siswa akan lebih fokus pada pelajaran. 

Namun, data empiris untuk mendukung klaim ini masih sangat minim. Selain itu, apakah konsentrasi belajar benar-benar terpengaruh oleh gaya rambut siswa masih menjadi topik debat.

Kontroversi dan Kritik

Dampak pada Harga Diri

Ketika anak muda mencari identitas, penampilan termasuk gaya rambut, sering menjadi salah satu cara ekspresi. 

Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 65% remaja merasa 'dikontrol' dan 'terkekang' oleh kebijakan ini. Beberapa bahkan mengalami penurunan harga diri dan stres.

Kesetaraan Gender

Kebijakan ini seringkali lebih ditujukan kepada siswa laki-laki, menimbulkan pertanyaan tentang kesetaraan gender. Mengapa siswa laki-laki lebih sering menjadi target razia? Apakah ini refleksi dari norma-norma gender yang ketinggalan zaman?

Efektivitas dalam Pendidikan

Tidak ada data yang kuat untuk menunjukkan bahwa razia ini meningkatkan prestasi akademik siswa. 

Jika tujuan utamanya adalah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, apakah kebijakan ini benar-benar efektif atau hanya memberikan ilusi kedisiplinan?

Walaupun razia cukur rambut memang memiliki tujuan yang mulia dalam konsepnya, namun apakah tujuan tersebut berhasil dicapai masih belum jelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun