Argumen-argumen pro dan kontra dari pendekatan mengklasifikasikan OTT sebagai platform penyiaran serta dampak langsung yang mungkin dirasakan oleh konsumen.
Pendekatan Kontroversial: Regulasi Layanan OTT sebagai Platform Penyiaran
Pendekatan untuk mengatur layanan OTT sebagai platform penyiaran telah menciptakan polarisasi dalam diskusi tentang kebebasan digital dan perlindungan konsumen.Â
Para pendukung regulasi yang lebih ketat berpendapat bahwa ini adalah langkah penting untuk mengendalikan konten yang ditampilkan kepada masyarakat.Â
Dengan mengklasifikasikan OTT sebagai platform penyiaran, pemerintah dapat memiliki kendali lebih besar terhadap konten yang disajikan, sehingga dapat meminimalkan konten yang merugikan atau tidak pantas.
Implikasi Positif: Kendali Konten dan Perlindungan Konsumen
Salah satu manfaat dari mengatur OTT sebagai platform penyiaran adalah pemerintah memiliki otoritas yang lebih kuat untuk mengawasi konten yang disajikan.Â
Ini dapat mengurangi risiko konten yang merugikan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat. Pengaturan yang lebih tegas juga dapat memperkuat perlindungan konsumen, termasuk aspek privasi dan standar konten yang sesuai untuk kelompok usia tertentu.
Tantangan Utama: Kebebasan Ekspresi dan Keragaman Konten
Namun, banyak yang mengkhawatirkan bahwa regulasi yang terlalu ketat akan merusak kebebasan ekspresi dan menghambat inovasi.Â
Regulasi yang membatasi konten yang dapat diakses dapat mengarah pada akses terbatas terhadap informasi dan pandangan yang beragam.Â
Selain itu, pendekatan ini dapat membatasi inovasi dalam industri OTT yang telah menjadi sumber konten kreatif dan variasi tontonan yang tak terbatas.
Dampak Langsung: Pengurangan Pilihan Tontonan dan Perubahan Harga
Jika OTT terpaksa mengikuti regulasi ketat, konsumen mungkin merasakan pengurangan dalam pilihan tontonan yang tersedia.Â
Layanan OTT mungkin harus membatasi atau menghilangkan sebagian konten agar sesuai dengan persyaratan regulasi.Â