Mohon tunggu...
Benidiktus Himang
Benidiktus Himang Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Informatika, di salah satu kota di Indonesia. I like E-sports Games, Mobile legends etc, https://www.s.id/himang

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Pertama Kali Naik KAI Commuter

18 Agustus 2023   13:10 Diperbarui: 18 Agustus 2023   14:36 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi: Benidiktus Himang

Oleh: Benidiktus Himang

Sebagai seseorang yang lahir dan besar di desa, beragam pengalaman urban yang berada di luar zona kenyamananku selalu memicu keingintahuan. Salah satunya adalah naik KAI Commuter. 

Bagi sebagian besar warga ibukota dan sekitarnya, menggunakan KAI Commuter mungkin sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Namun, bagi saya, itu adalah sebuah pengalaman baru yang sangat berkesan.

Sebelum bercerita lebih lanjut, saya ingin memberi konteks sedikit tentang latar belakang saya. Tumbuh di desa, transportasi yang saya kenal terbatas pada sepeda, sepeda motor, dan sesekali Angkot. Jadi, ketika pertama kali datang ke Jakarta, segala sesuatu tampak asing, termasuk kereta api komuter yang sering kali saya dengar, namun belum pernah saya rasakan. 

Saya kebetulan berasal dari Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda. Yang sampai saat ini 18 Agustus 2023 saya menulis artikel ini belum ada yang namanya kereta api komuter dan itu yang membuat saya ingin sekali merasakan bagaimana rasanya menaiki kendaraan yang cukup menarik bagi saya pribadi. 

Saya ke Jakarta tepatnya hanya untuk liburan sehabis waktu senggang merasakan pertama kalinya ke jakarta, Saya pada saat itu mahasiswa semester 5, dan saya mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 dari Ditjen Diktiristek 2022 , di Universitas Pamulang. 

Tepat Hari kamis, 29 September 2022 saya libur kuliah karena hari itu saya tidak ada matakuliah jadi pagi-pagi saya dan teman-teman saya yang dari pulau lain yang ada di indonesia karena kami Mahasiswa PMM 2 berasal dari berbagai pulau yang ada di indonesia.

Pagi itu, dengan semangat yang membara, saya dan teman-teman memutuskan untuk mencoba naik KAI Commuter. Tidak ada tujuan khusus, hanya ingin merasakan sensasi berada di dalamnya dan tentu saja, ingin tahu apakah segala puji tentang KAI Commuter -- murah, cepat, aman, dan nyaman -- memang sesuai kenyataannya.

Pertama-tama, saya harus membeli tiket. Stasiun yang saya datangi cukup modern dengan sistem tiket elektronik. Meskipun awalnya sedikit bingung, namun dengan bantuan petugas dan sedikit bacaan petunjuk yang ada, saya berhasil mendapatkan tiket untuk tujuan saya.

Ketika kereta datang, saya merasa kagum. KAI Commuter tampak gagah, modern, dan rapi. Begitu pintu kereta terbuka, saya segera mencari tempat duduk dan namun karena pagi dan ramai orang berpergian saya tidak mendapatkan tempat duduk untuk beberapa saat. 

Namun di dalam, kursi disusun rapi, ada AC yang membuat udara terasa sejuk, dan yang paling penting, keretanya bersih. Hal ini tentu sangat berbeda dengan gambaran kereta yang ada di benak saya sebelumnya dan beberapa menit kemudian ada yang turun dari stasiun saya pun mendapatkan tempat duduk saya di kereta.


Perjalanan dimulai dan saya menikmati setiap detiknya. Melalui jendela, saya bisa melihat pemandangan kota yang bergerak cepat. Gedung-gedung tinggi, jembatan, dan kehidupan kota yang sibuk. Sementara di dalam KAI Commuter, suasana tenang dan rapi memberikan kontras yang menarik.

Salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah efisiensi waktu. Kereta berjalan dengan cepat dan hampir tanpa hambatan, berbeda dengan kondisi lalu lintas di jalan raya yang sering kali macet. Ini membuat saya memahami mengapa banyak orang memilih KAI Commuter sebagai alat transportasi sehari-hari. Cepat dan efisien.

Selain itu, saya juga terkesan dengan tarifnya yang terjangkau. Dengan harga yang cukup murah, saya bisa menempuh jarak yang cukup jauh. Ini tentu menjadi solusi yang baik bagi mereka yang memiliki keterbatasan anggaran namun harus beraktivitas di kota besar.

Keamanan juga menjadi salah satu keunggulan yang saya rasakan. Selama perjalanan, saya melihat ada petugas keamanan yang berpatroli dan CCTV yang terpasang di setiap sudut kereta. Ini tentu memberikan rasa aman bagi penumpang, termasuk saya.

Foto Pribadi: Benidiktus Himang dan teman-teman saya
Foto Pribadi: Benidiktus Himang dan teman-teman saya
Namun, yang paling saya hargai dari pengalaman pertama kali naik KAI Commuter ini adalah kenyamanannya. AC yang sejuk, kursi yang nyaman, dan suasana yang tenang membuat saya merasa betah berada di dalamnya. Bahkan, saya hampir lupa turun di stasiun tujuan karena terlalu menikmati perjalanan.

Dalam perjalanan ke Kota Tua, saya memilih untuk berdiri di dekat pintu agar bisa merasakan sensasi lain dari KAI Commuter. Sejuknya hembusan angin ketika kereta melaju cepat serta pemandangan yang berubah-ubah dengan cepat memberikan sensasi yang berbeda. Saya melihat berbagai lapisan masyarakat, dari pelajar, karyawan kantoran, hingga ibu-ibu yang mungkin baru saja selesai berbelanja. Semua bersatu dalam satu kereta, menunjukkan bagaimana KAI Commuter menjadi alat transportasi yang inklusif.

Kemudian, saat perjalanan mendekati stasiun tujuan, saya teringat akan sebuah cerita dari teman yang mengatakan bahwa KAI Commuter juga menjadi tempat bagi banyak orang untuk memulai hari mereka dengan produktif. Banyak yang memanfaatkan waktu di dalam kereta untuk bekerja, membaca, atau bahkan belajar. Memang benar, di sekitar saya, ada beberapa orang yang sibuk dengan laptop mereka, ada yang asyik membaca buku, dan beberapa lainnya tenggelam dalam dengungan musik dari headphone mereka.

Saya terpikir, ini adalah refleksi dari bagaimana masyarakat urban memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dan di tengah kepadatan dan kesibukan kota, KAI Commuter memberikan ruang bagi mereka untuk tetap produktif.

Foto Pribadi: Benidiktus Himang
Foto Pribadi: Benidiktus Himang

Karena Asik, kesana kesini sampai akhirnya saya turun di Stasiun jakarta kota, dan teman-teman bisa lihat di sore hari matahari terlihat indah  di foto saya itu tepatnya sudah sore hari dan rencana saya ingin berjalan sebentar ke kota tua untuk menikmati sore hari dan malam hari sejenak di Kota Tua.

Setelah turun dari KAI Commuter dan selagi berjalan menuju kota tua, ada rasa bangga dan kagum yang masih tertinggal di hati saya. Bagaimana sebuah sistem transportasi mampu mengakomodasi kebutuhan begitu banyak orang dengan efisien dan nyaman. Jika dibandingkan dengan pengalaman saya menggunakan transportasi lain di kota besar, KAI Commuter jelas menonjol sebagai pilihan yang superior.

Foto Pribadi: Benidiktus Himang
Foto Pribadi: Benidiktus Himang

Setelah puas berjalan dan berjalan-jalan, duduk berfoto-foto & berbelanja di Kota Tua saya dan teman-teman saya memutuskan untuk segera balik ke Tangerang Selatan, tempat kami kuliah lagi-lagi kami ingin lagi merasakan kereta api komuter jadinya kami sepakat balik bersama-sama menggunakan sarana transpotasi KAI Commuter.

Dalam perjalanan saya kembali ke rumah, saya merenung tentang bagaimana KAI Commuter, yang mungkin bagi banyak orang hanya sekadar sarana transportasi, bagi saya menjadi simbol dari kemajuan teknologi, efisiensi, dan inklusivitas. Sebuah pengalaman yang tidak hanya memperkaya pengetahuan, tapi juga memperluas perspektif saya tentang hidup di kota besar.

Pengalaman ini mendorong saya untuk lebih sering menggunakan KAI Commuter sebagai alat transportasi utama saya selama berada di kota. Tidak hanya karena faktor murah, cepat, aman, dan nyaman, tetapi juga karena kesempatan untuk melihat dan merasakan dinamika kehidupan kota dari sudut pandang yang berbeda.

Sebagai penutup, saya ingin mengajak semua orang, terutama bagi mereka yang belum pernah mencoba, untuk naik KAI Commuter. Bukan hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai sarana untuk memahami lebih dalam tentang keberagaman dan dinamika kehidupan di kota besar. Bagi saya, setiap perjalanan dengan KAI Commuter bukan hanya sekadar perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga perjalanan yang memperkaya jiwa dan pikiran.

Hal lain-lainya, sebenarnya banyak cerita yang sangat menarik dari pertama kali saya naik kereta di kota Jakarta yang menemani saya dan teman-teman saya mempersingkat waktu kesana sesini dengan melihat gedung-gedung yang tinggi di jakarta.

Foto Pribadi: Benidiktus Himang
Foto Pribadi: Benidiktus Himang

Transportasi yang membuat saya sampai ke tempat yang selalu keluarga saya inginkan yakni ke Monas yang menjadi pengalaman terbaik saya saat itu. Terima kasih banyak sudah memberikan perjalanan yang Murah, Cepat, Aman, dan pastinya Nyaman.

Pokoknya terima kasih banget buat KAI Commuter yang selalu memberikan pelayanan yang baik sampai akhir saya di Jakarta-Tangerang Selatan. Balik ke Kalimantan Timur, Kota Samarinda masih jadi pembicaraan yang hangat untuk saya berbagi pengalaman cerita ke teman-teman saya di Samarinda.

Harapan saya semoga kedepannya dengan adanya rencana IKN Nusantara yang akan berpindah ke KALTIM ini KAI Commuter, dengan inovasi terbarunya hingga kereta cepatnya ada di sini juga agar saya bisa pulang kampung lebih Cepat, Aman, dan pastinya Nyaman.

Sekian dari saya Benidiktus Himang, maaf jika ada salah kata  dalam penulisan saya harap di maklumi saya cukup sulit menuliskan cerita pribadi saya karena saya kurang ahli dalam menulis namun kuat dalam langsung berbicara.


Oh iya Selamat Hari Kemerdekaan Ke-78 tahun 2023 Republik Indonesia!

Salam Hangat, 18 Agustus 2023

Benidiktus Himang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun