Ketika saya menonton podcast Raditya Dika yang sedang membahas cara mengatur keuangan, salah satu bintang tamunya membahas satu metode mengatur finansial ala Jepang yang disebut dengan Kakeibo. Bintang tamu waktu itu kalau tidak salah seorang komika stand up comedy. Saat itu saya tertarik sekali dengan cerita dia yang mempraktekan metode tersebut dan ampuh.
Kakeibo adalah istilah baru buat saya. Sebagai seorang yang suka dengan budaya Jepang, menurut saya ini cukup menarik untuk diketahui lebih lanjut. Setelah mencari tahu di internet, akhirnya saya coba untuk membeli satu buku yang membahas tentang Kakeibo. Buku berjudul Kakeibo "Seni cerdas financial ala Jepang agar uang anda tak habis tebuang" karya AE Zen.
Buku ini sangat menarik. Karena di sini dijelaskan asal muasal istilah Kakeibo (baca: kah-keh-boh) yang ditemukan pada tahun 1908 oleh Hani Makoto, seorang jurnalis Wanita asal Jepang. Bagi orang Jepang, Kakeibo sudah menjadi gaya hidup dalam mengatur finansial yang mengakar dari generasi ke generasi sejak dulu seberapa pun pendapatannya.
Jadi Kakeibo sudah sangat popular di Jepang. Bukan karena saat ini sedang viral di sosial media. Sejak kecil tiap individu di Jepang sudah diajarkan cara mengatur keuangan jadi sudah termind set otomatis. Seperti menabung, berinvestasi dan lain-lain. Kakeibo saat ini menjadi metode pengelolaan keuangan sederhana yang sedang digandrungi di berbagai negara. Kakeibo memaksa kita untuk berdisiplin dalam hal finansial
Kakeibo yang dijelaskan di buku ini merupakan metode mengatur keuangan dengan mudah dan sederhana. Cukup dengan bermodalkan buku dan pulpen saja. Yes, jadi kita harus rajin mencatat apapun uang yang kita belanjakan. Detail dari hal kecil, seperti saat kita membeli sebotol air minum di warung, sampai hal yang besar seperti membeli kendaraan dan lain-lain. Jadi semua harus dicatat secara manual, ditulis dengan tangan.Â
Di buku ini juga tidak hanya diberikan teori, tetapi cara mempraktekannya. Dalam buku ini ditampilkan juga berupa format catatan untuk mencatat pengeluaran harian. Dengan begitu kita bisa dengan mudah mempraktekannya. Walau pada kenyataannya lumayan challenging juga saat saya coba mempraktekan. Penulis juga menambahkan bahwa kita harus pelan-pelan dalam praktekannya, tidak perlu merasa tertekan atau terpaksa.Â
Karena jika sudah berjalan, lama-kelamaan kita akan terbiasa, dan setiap pengeluaran akan terlihat jadi lebih terkontrol. Jika kita bertanya-tanya kemana larinya uang gajian saya. Sebelum akhir bulan sudah habis tanpa tau ke mana rimbanya. Atau ingin tau cara belajar menabung dan mengatur keuangan yang benar. Buku ini bisa jadi referensi bacaan yang sangat bermanfaat.
