Beberapa waktu lalu saya ikut Open Trip (OT) Backpacker Jakarta (BPJ) ke Pulau Pahawang-Lampung. Berhubung saya sudah lama tidak plesiran, maka saya putuskan buat jalan-jalan santai untuk sekadar refreshing nyegerin jiwa-raga. Karena sudah kepalang jenuh, dan sudah kekurangan vitamin sea tingkat akut, maka saya harus pergi melihat yang biru-biru. Agar bisa tetap menjaga kewarasan.
Berhubung saya sedang tidak mau repot, jadi saya putuskan ikut OT BPJ. Saya ingin sekali melihat laut biru, merasakan semilir angin pantai dan yang paling saya tunggu adalah snorkling. Saya berharap dengan berenang di laut lepas segala kesuntukkan saya hanyut kebawa arus laut. Dan itu semua sudah cukup men-charging energi untuk beberapa bulan ke depan.
I was so excited, karena ini merupakan pertama kalinya saya trip ke Pulau Pahawang-Lampung, sekaligus menjadi pengalaman pertama saya menginjakkan kaki di tanah Sumatera setelah sekian lama. Finally it happened. Lol. Â Seperti biasa lokasi meeting point (mepo) di basecamp BPJ, di samping RS. UKI. Member yang ikut sekitar 30an orang.
Kami berangkat jum'at malam dari basecamp lalu naik bus sewaan menuju Pelabuhan Merak dan lanjut naik kapal Feri ke Pelabuhan Bakauheni-Lampung selama satu jam.
Suasana di dalam kapal ternyata cukup ramai. berdiri di haluan kapal Ferry, merasakan angin sepoi-sepoi, sambil melihat pemandangan gemerlap lampu-lampu kota dari kejauhan rasanya tenang sekali.
Sesampainya di Pelabuhan Bakauheni, kami langsung lanjut ke dermaga Ketapang dan sampai sekitar jam tujuh pagi. Saya merasa seperti sedang study tour SMA hehe. Dan ini bukan trip pertama saya dengan BPJ, sebelumnya sudah beberapa kali ikut dan seringnya berkesan.
Kami lanjut sarapan, beres-beres dan langsung naik perahu ke pulau Pahawang Besar sekaligus Taman Nemo untuk snorkling. Perjalanan kurang lebih setengah jam. Hari itu cerah, langit biru muda dan laut berwarna hijau tosca. Aroma laut dan semilir anginnya menenangkan sekali, a piece of happiness. Dari awal memang saya sudah membayangkan buat berenang di laut, dan benar-benar tidak menyangka sekarang sudah di depan mata.Â
Sesampainya di lokasi yang menyatu dengan warung terapung, saya persiapkan kaca mata renang pribadi, fins dan pelampung saya sewa. Saya pun nyebur ke laut bareng yang lain. Wah, nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan. Indah sekali Pulau Pahawang itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H