Mohon tunggu...
Beni Ananto
Beni Ananto Mohon Tunggu... Penulis - Halo saya Beni, seorang INFP atau INFJ (menurut MBTI Test). Salam kenal :))

Wabi-Sabi: Melihat kesempurnaan dibalik ketidaksempurnaan. My personal blog too https://medium.com/@beniananto

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Korea The Wailing (2016) yang agak mirip dengan Exhuma (2024)

7 Juli 2024   23:45 Diperbarui: 8 Juli 2024   22:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: cdn2-www.comingsoon.net

Halo semua

Kali ini aku mau nostalgia dengan film horor Korea The Wailing yang tayang 2016 lalu. Awal tahun 2024 ada film Korea berjudul Exhuma yang tayang di Indonesia dan sempat bikin heboh juga. Karena penontonnya tembus sejuta lebih di Indonesia. Saat menonton film Exhuma, aku teringat film The Wailing.

Walau dari segi cerita agak berbeda, tapi kalau dari unsur klenik, perdukunan yang ditampilkan cukup mirip. Lokasinya pun cukup mirip, di suatu desa, dengan suasana yang gloomy dan turun hujan juga. Upacara pengusiran setan pun juga agak mirip, ditambah ada unsur Jepangnya. Jadi ingatanku langsung ke film The Wailing.

Bagi kalian yang belum menonton film horor fenomenal Korea ini, coba deh tonton. The Wailing ini berbeda dengan film horor kebanyakan. Seram dan penuh teka-teki. Film arahan sutradara korea, Na Hong-Jin yang juga pernah membuat film The Chaser, The Yellow Sea dan film horor Thailand The Medium (2021).

Aku coba ceritakan alur dari cerita di film The Wailing ini tanpa spoiler.

Film ini bercerita tentang sebuah desa kecil yang tenang bernama Gokseong yang digemparkan oleh kasus pembunuhan berantai. Kasus ini tidak biasa dan terbilang aneh. Kasus pertama dialami oleh pasangan suami-istri yang dibunuh secara brutal oleh anggota keluarganya. Pembunuhnya terlihat linglung dan tubuhnya penuh dengan benjolan bernanah menjijikan. Ditambah ada penampakan sesuatu yang berbau klenik disekitarnya. Pembunuhan selanjutnya pun keadaannya kurang lebih tidak jauh berbeda.

Polisi berdatangan untuk memeriksa kasus tersebut. Seorang polisi bernama Jong-Goo (Kwak Do-Won) yang seorang polisi beranak satu dengan perangai gemuk, lamban dan penakut mencoba menyelidiki kasus tersebut dangan seorang rekan kerjanya, Oh Seong Bok (Son Gang Guk) setelah sebelumnya dikejutkan oleh penampakan seorang perempuan telanjang di kantornya pada malam hari saat hujan turun yang ternyata pelaku pembunuhan di kasus berikutnya.

Source https://www.themoviedb.org/
Source https://www.themoviedb.org/

Pada saat mereka berdua berjaga di lokasi kejadian, seorang perempuan muda misterius berpakaian putih, Moo Myung (Chun Woo-Hee) tiba-tiba muncul dan memberikan informasi bahwa pelakunya adalah seorang laki-laki Jepang yang baru saja datang ke desa itu. Awalnya mereka tidak percaya, tetapi setelah ada seorang pendaki gunung yang pernah bertemu dengan laki-laki Jepang itu dan Jong-Goo sempat bermimpi buruk mengenai pria Jepang tersebut akhirnya mereka datang ke lokasi kejadian. Dan mereka menemukan fakta baru di sana.

Pada suatu hari Jong-Goo, Oh Seong Bok dan seorang pastor muda Katolik Bernama Yang I Sam (Kim Do Yoon) yang pandai berbahasa Jepang mendatangi rumah pria Jepang itu. Di sana hanya ada seekor anjing hitam saja. Mereka melihat penampakan seperti ritual perdukunan yang mengerikan, dan yang mengejukannya lagi adalah foto para korban yang tewas sebelumnya dan barang-barang pride milik korban ada di sana.

Yang lebih mengagetkan lagi adalah sebelah sepatu milik anak perempuan Jong-Goo, Hyo-jin (Kim Hwan-Hee). Pada saat mereka ketahuan orang Jepang itu yang tiba-tiba muncul. Mereka pun meminta maaf dan pamit. Orang Jepang itu hanya diam, dan menatap mereka dengan tatapan menyeramkan.

Di hari berikutnya Jong-Goo dikejutkan dengan Hyo-Jin yang tiba-tiba sakit. Berhari-hari dia sakit dan sakitnya terkesan aneh. Badannya banyak melepuh merah bernanah. Hyo-Jin seperti orang ketempelan dan kelakuannya aneh. Akhirnya neneknya mengundang seorang dukun Bernama II Gwang (Hwang Jung-min) untuk mengusir setan yang menempel di tubuh anaknya. Menurutnya semua itu adalah ulah dari orang Japang itu.

Setelah membayar dukun itu dengan mahal, pada suatu malam dilakukanlah ritual pengusiran roh jahat yang prosesnya sangat menegangkan. Di satu sisi orang Jepang itu pun melakukan ritual juga. Karena Hyo-Jin kesakitan karena ritual tersebut, dengan terpaksa ritual itu dihentikan. Hari berikutnya pembunuhan pun terjadi kembali. Keadaan Hyo-Jin semakin parah dan dia banyak melakukan hal yang aneh. Dan sesuatu yang menyeramkan dan menegangkan pun terjadi.

Walau ini film lama, tapi tidak ada salahnya untuk menontonya bagi yang belum menonton. Atmosfir horor di film ini sangat berasa sekali. Jika film Exhuma banyak review positif, the Wailing aku rasa masih terbaik di atas film Exhuma. Selamat menonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun