Mohon tunggu...
Beni Ananto
Beni Ananto Mohon Tunggu... Penulis - Halo saya Beni, seorang INFP atau INFJ (menurut MBTI Test). Salam kenal :))

Wabi-Sabi: Melihat kesempurnaan dibalik ketidaksempurnaan. My personal blog too https://medium.com/@beniananto

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Cantik itu Luka

6 Juli 2024   20:52 Diperbarui: 8 Juli 2024   22:12 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika ditanya buku yang paling berkesan buat saya, pasti akan saya jawab Cantik itu Lukanya Eka Kurniawan. Buku-buku yang saya baca kebanyakan memang fiksi, seperti novel, kumpulan cerpen dll. Sebenarnya saya juga suka novel-novelnya dari penulis lain, seperti Haruki Murakami, Leo Tolstoy, Dee, Paulo Coelho dan masih banyak lagi.

Tetapi entah kenapa novel Cantik itu Luka ceritanya sangat berkesan sekali buat saya. Dari plotnya, karakter-karakter yang dibuatnya dan ceritanya juga agak 'menyentil' buat pembaca. Entah kenapa saya suka cerita yang bergaya surealisme. Kayak membawa kita untuk berpikir out of box. Dan tidak membatasi imajinasi tetapi sarat makna dan tersirat. Agak aneh, nyeleneh tapi masuk di akal juga.

Seperti cerita yang dihadirkan oleh Eka Kurniawan dalam Cantik itu Luka. Cenderung berani dan apa adanya. Dan dari kisah ini saya bisa melihat sedikit gambaran wajah negara kita tempo dulu, culture yang memang apa adanya. Semua diceritakan dengan berani, tanpa ada ditutupi dan dimanis-manisin. Jadi gaya cerita dari Eka Kurniawan itu bisa sekeren itu. Dan ini berlaku untuk kebanyakan buku-bukunya.

Cantik itu Luka bercerita tentang seorang wanita cantik yang dulunya adalah seorang pelacur, dia mati dan kemudian bangkit dari kuburnya untuk menceritakan kisah tragedi yang menimpa keluarganya. Dari awalnya saja kita sudah dibuat aneh dengan alur ceritanya. Tetapi setelah dibaca terus dan terus, ceritanya tidak sesederhana itu. Dan cerita yang terkesan absurd, yang tidak mungkin bisa mungkin di cerita ini dan kita seakan diajak berpetualang ke masa lampau di mana negara kita masih 'terjajah' dan belum 'merdeka'.

Buku setebal kurang lebih lima ratus halaman tidak akan terasa membosankan. Karena kita disuguhkan cerita yang 'beda' dan bahkan ada selipan sejarahnya juga tentang negeri kita yang tidak pernah ada di buku pelajaran sekolah. Jika ditanya buku apa yang berkesan buat saya, maka saya akan menjawab novel Cantik itu Luka dari Eka Kurniawan. Karena kebetulan yang muncul di kepala saya waktu menulis ini ya novel itu. Cantik itu Luka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun