Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Lonceng

14 Oktober 2016   23:12 Diperbarui: 14 Oktober 2016   23:17 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://www.bokunoblog.com/2010/08/lonceng-berbentuk-aneh-di-sebuah-kuil.html

Nurani bangsa ini tengah tercabik oleh politik dan kekuasaan

Kadang aku bertanya, kenapa ia tak senyaring dulu?

Mungkin tukang tabuhnya dulu sudah semakin tua dan mati

Atau mungkin yang muda kurang pandai menabuhnya

Itu dulu, sekarang lonceng itu bergema lagi malam ini

Sayup-sayup kudengar suaranya di kejauhan

Entah ke mana arah angin akan menghembusnya

Sebuah lonceng

Bergema siang malam

Ditabuh angin

******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun