Bulan Agustus yang cerah, mentari menyorot tajam
suara-suara riuh di suasana keramaian pusat kota
di tengah roda kehidupannya yang keras berputar laju
seorang veteran renta masih berjuang untuk hidupnya
berdiri di trotoar jalan sudut kota yang kumuh
menengadahkan tangannya meminta-minta
berharap belas kasihan pada hati yang tergerak
berharap uang receh untuk penyambung hidupnya
lelaki yang penuh luka bekas peluru di tubuhnya
bening matanya menatap harap pada yang lalu-lalang
merah putih berkibar lantang di sudut-sudut kota
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!