Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semarak Kemerdekaan Negeriku

16 Agustus 2016   18:07 Diperbarui: 16 Agustus 2016   18:17 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.wajibbaca.com/2015/08/pahlawan-yang-terlupakan-menjadi.html

Bulan Agustus yang cerah, mentari menyorot tajam

suara-suara riuh di suasana keramaian pusat kota

di tengah roda kehidupannya yang keras berputar laju

seorang veteran renta masih berjuang untuk hidupnya

berdiri di trotoar jalan sudut kota yang kumuh

menengadahkan tangannya meminta-minta

berharap belas kasihan pada hati yang tergerak

berharap uang receh untuk penyambung hidupnya

lelaki yang penuh luka bekas peluru di tubuhnya

bening matanya menatap harap pada yang lalu-lalang

merah putih berkibar lantang di sudut-sudut kota

di hari ulang tahun ke- 71 kemerdekaan negrinya

dengan segala sisa kekuatannya ia masih harus berjuang

berjuang melawan kebebasan yang terasa menindas!

merah dan putih

tujuh belas agustus

hari merdeka

******

Batam, 2016.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun