Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemarau Kembali Datang

13 Agustus 2016   16:47 Diperbarui: 13 Agustus 2016   16:55 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: https://nimadesriandani.files.wordpress.com/2014/08/burung-kodras-2.jpg

di dahan kering

kutilang telah hinggap

senja kemarau

/

di sebuah padang ilalang

bebukit menghijau hingga ke kaki langit

masih tersisa bekas kebakaran di tahun lalu

pepohon mati tampak menghitam di sana sini

dengan dahan dan rerantingnya bercabang-cabang

menunjuk ke langit jingga

/

di sela-sela lalang yang meraja lela

pepohon perdu kembali tumbuh

belum begitu tinggi

ada juga pepohon tinggi yang separuh terbakar

dan separuhnya lagi terlihat berdaun

/

sedari pagi

kutilang itu terbang pelan berputar-putar

seakan memeriksa setiap yang tumbuh menghijau

sesekali ia terlihat mematuk-matuk

hingga lelah dan hinggap di dahan kering

saat mentari mulai tergelincir jauh

/

tidak berkicau

kutilang hinggap dan mengamati

keadaan sekelilingnya

membaca hawa musim kemarau

yang mulai  tercium di angin timur

/

di angin timur

berhembus hawa kering

beburung resah

********

Batam, 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun