seluas pagi
bukit lembah menghijau
anggrek yang cerah
/
beburung terbang
riang menempuh hari
tak takut lapar
di bumi yang menghijau
rumput tumbuh di batu
/
duduk di batu menatap pohon ke pohon
udara bersih mengalirkan pikiran tenang
riang beburung terbang di antara reranting
kicauan si jantan terdengar nyaring
tonggeret bersahut riang di pohon-pohon
/
di atas sebuah bukit
pohon meranti tua raksasa
menikmanti kesendiriannya
terukir kisah suka duka kehidupannya
di kulit tubuhnya yang kasar
penuh dengan ukiran tangan musim
/
dedahannya merentang lebar
dedaun rimbun menghijau dan sejuk
unggas dan aneka serangga bernaung
akar-akarnya yang menonjol kekar
otot-otot perkasa yang membentenginya dari badai
menjaga kelangsungan hidupnya berabad waktu
/
dari kerimbunan dedaunnya
tiba-tiba muncul seekor elang
terbang melambung mengitari separuh kota
melengking dan bernyanyi tentang sebuah kedamaian
bangga menjadi bagian hidup dari pohon yang perkasa
/
musim kemarau
rumput kering terbakar
asap menyebar
tiba-tiba si elang merasa cemas dan bertanya:
“siapakah yang lebih kejam ketimbang air dan api?”
*****
Batam, 2016.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI