(Haiku bukan, Gurindam juga bukan)
mata panahku
membidik mata angin
cerita negri
/
membidik jantung
raja bijak bestari
mengetuk hati
/
raja nan bijak
sedap sajak dibaca
undang penyair
/
pena penyair
memupuk akar rumput
budaya tumbuh
/
tinggi budaya
seni boleh dipandang
hiasan negri
/
penyair besar
boleh naik ke balai
bertemu raja
/
raja bersajak
tetamu tepuk tangan
banggalah negri
/
menjolok jambu
kasut riuh berbunyi
tak boleh buah
/
marwah dijunjung
perangai tak dijaga
belacan angit
/
menyanyah lidah
sengit perangai diri
laut tak dalam
/
seburuk kasa
bila membalut luka
tetap di hati
/
raja nan bijak
marwah dijunjung tinggi
anggrek yang harum
/
dengan ulama
menyejuk hati rakyat
mufakat raja
/
mufakat raja
dengan rohaniawan
bersatu rasa
/
mufakat raja
dengan cendikiawan
negri ‘kan maju
/
mufakat raja
mengangkat sastra negri
bijak lestari
/
mufakat raja
dengan para ahlinya
kebun berpagar
/
menjaga mata
agar tidak maksiat
terjaga hati
/
jaga telinga
agar tak mudah lalai
berita bohong
/
menjaga lidah
agar tak menyakiti
selamat badan
/
menjaga janji
agar tak berlaku zholim
tanda amanah
/
menjaga tangan
agar tak berkhianat
tandanya jujur
/
menjaga langkah
paham kehendak rakyat
raja yang adil
/
kebersamaan
ringan dan berat beban
sama dijinjing
/
ingatlah bumi
saat mendongak langit
tempat berpijak
***********
Batam, 2016
Sumber Ilustrasi:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI