Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sensasi Haiku

13 Juli 2016   19:21 Diperbarui: 13 Juli 2016   19:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

di jalan gelap

juga tiada bintang_

berteman krikil

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0201

/

ditinggal mudik_

burung lapar di sangkar

terkulai lemas

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0202

/

sapi melenguh_

nyamuk seperti lebah

berdenging denging

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0203

/

di pohon jambu

riuh suara burung_

menyambut pagi

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0204

/

di pohon rindang

burung riang mencicit_

siang yang teduh

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0205

/

pohon kedondong_

buah bergelantungan

tidak berdaun

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0206

/

di lingkup senja_

mungil si bunga lalang

putih melambung

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0207

/

cemara tua_

pucuk menuding senja

rambut berderai

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0208

/

awan menangis

kencang datang berlari_

berteduh halte

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0209

/

melayang jatuh

menimpa rumput gersang_

kamboja putih

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0210

/

hanya reranting

menyambut deru angin_

di pohon jati

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0211

/

rintih tonggeret_

tak menghentikan hujan

menyiram rumput

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0212

/

membutir embun

dan air mata jangkrik_

di daun melon

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0213

/

pelantar kayu

dilaga ombak malam_

bergetar sunyi

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0214

/

lilin menyala_

ke mana arah langkah

ada bayangan

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0215

/

hujan gerimis_

hanya menggetar daun

yang penuh debu

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0216

/

burung belibis

melintasi bebakau_

menjelang malam

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0217

/

di lingkup senja_

memudar mawar merah

layu di tangkai

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0218

/

di kegelapan_

kunang kunang ke semak

memadam cahya

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0219

/

setiap hari

melihat air sungai_

semakin surut

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0220

/

tiada padi_

orang orangan sawah

berteman pipit

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0221

/

danau yang kering

masih tersisa ikan_

di dalam lumpur

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0222

/

main layangan

anak jadi kecewa_

tetiba hujan

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0223

/

di pagi ini

kulihat daun itu_

telah menguning

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0224

/

mencium embun

lalu bermandi cahya_

seekor capung

#Haiku-Isia-BeniGuntarman-SDK0225

Batam, Juli 2016.

Sumber Ilustrasi: Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun