Si Culun terlihat bingung. Entah apa yang sedang ada dipikirannya. Melihat banyak orang yang mendesaknya agar berani menepati janjinya, akhirnya dia jadi bingung sendiri. Dulu dia pernah berjanji akan memotong burungnya kalau Ahok bisa menang, tapi dia takut melakukannya. Juga dia pernah berjanji akan terjun dari pohon petai kalau Ahok bisa menang melawan si pengemplang pajak.
Tiba-tiba Culun berlari menuju ke pohon petai raksasa yang ada di ujung jalan desa. Bagai monyet ketakutan dengan cepatnya Culun berhasil memanjat pohon petai itu hingga ke cabangnya yang terbesar. “Ahok Ahok matilah kau,” ujarnya sambil mengambil ancang-ancang mau terjun dari ketinggian 8 meter.
Tiba-tiba Pak Kades berteriak. Katanya:”hai tolol, ngapain lo mau bunuh diri?”
Culun cuma diam saja, matanya menatap marah kepada Pak Kades. “Hai Culun bin tolol, makanya kalau ngomong mbok dipikir-pikir dulu.”
Tiba-tiba Culun nekad melompat. Pikirnya dia telah mati. Eh ternyata tubuhnya ketahan jaring yang sengaja dipersiapkan. Tubuhnya seperti monyet masuk perangkap jaring, tergulung bersama jaring. Satu per satu semua yang hadir undur diri meninggalkannya sendirian berada dalam jaring di bawah pohon petai.
******
Sumber Ilustrasi:
https://i.ytimg.com/vi/Hb9-d_SJ2xE/hqdefault.jpg
[caption caption="Sumber Ilustrasi: https://i.ytimg.com/vi/Hb9-d_SJ2xE/hqdefault.jpg"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H