Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Laksana Pohon Anggur

9 Maret 2016   22:12 Diperbarui: 9 Maret 2016   22:28 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

usia memaknai hidup kita laksana sebuah pohon anggur

dedaunnya tampak hijau, dan akhirnya pucuk menguning

batangnya tak lagi menjalar, tunas baru tak lagi tumbuh

dan akar tak lagi berfungsi, perlahan tapi pasti, akan mati

 

hidup, tangisan pertama hingga hembusan nafas terakhir

waktu yang bergulir, bagai ia yang tumbuh dan berbuah

suka duka hidup bagaikan dedaunnya yang silih berganti

bagai buahnya, hidup adalah manfaat diri kita bagi sesama

 

dalam hidupmu dan juga hidupku, buahnya bergelantung

tangkainya melengkung menahan beban sepanjang hayat

ia yang masak jatuh sendiri ke bumi, menemui takdirnya

 

jadilah seperti pohonan anggur: merindang, berbuah lebat

dari seluruh hidup, hanya manfaat diri yang akan dikenang

bagai jasa bebuahnya, mendatangkan manfaat bagi sesama!

 

******

Batam, 2016.

Sumber Ilustrasi

[caption caption="Laksana Pohon Anggur"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun