Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Puisi) Demi Jakarta Satu

1 Maret 2016   11:38 Diperbarui: 1 Maret 2016   11:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

panggung politik ini permainan yang penuh taktik

binasalah akal sehat mereka yang berpikir jahat

ujaran kebencian hati, tajam bagaikan sebilah belati

berkata salah atau benar, yang penting dirinya tenar

 

dari balik gelap dan terang mereka berperang

lawan yang dikepung-kepung malah melambung

seseorang itu terkena hujat karena dia tak dihajat

atas nama itu mereka berkata membela yang dusta

 

panggung politik ini permainan yang penuh taktik

permainan catur di wilayah abu-abu yang penuh tipu

tingginya moral dipandangnya bagaikan koral

suara-suara hati nurani dianggapnya sebuah tirani

 

dari balik gelap dan terang mereka berperang

ia yang menghalalkan segala kata ‘tuk meraih mahkota

atas nama mahar, ia mencakar bagaikan singa lapar

persekongkolan anak-anak kurawa dan dewa-dewa!

 

*****

Batam, 2016.

 

 

Sumber Ilustrasi

 

 

[caption caption="Sumber Ilustrasi: https://abisyakir.files.wordpress.com/2012/09/demi-jakarta.jpg"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun