tubuh dijamah namun pikirannya melayang jauh
membayangkan wajah buah hatinya di kampung
cahaya harapan hidupnya di masa depan
Â
Kelam hidupnya, di rawa hitam yang menghisap
demi si buah hati yang tak kenal dengan ayahnya
langkah-langkah kakinya terjerumus dan tenggelam
berkorban diri demi setitik cahaya bagi sang anak
Â
Berdosakah ia yang terlanjur tenggelam
mengorbankan diri demi menyalakan sebilah obor
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!