Presiden Jokowi mengerti bahwa pengkhianatan di dunia politik adalah permainan yang kerap terjadi. Siapa pun dia, baik kawan atau pun lawan sewaktu-waktu dapat berkhianat. Jokowi bukanlah tipe seorang Julius Caesar yang begitu percaya kepada Brutus yang terkenal loyal. Politik selalu demi rakyat, namun tidak banyak politikus yang mampu menyimak dan mendengar dengan seksama suara hati rakyat.
Kata-kata Jokowi “ rakyat harus ditanya” ketika menanggapi usulan revisi UU KPK bisa jadi semacam tamparan bagi pengusul revisi UU KPK agar mendasarkan niatnya itu bagi sesuatu yang baik bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Jokowi tidak ingin terjebak hubungan balas budi dengan partai pengusungnya, namun ia juga tidak gampang tergoda dengan langkah-langkah genit PAN, PKS, dan Golkar. Selagi gendang (suara rakyat) masih bertalu-talu, maka sesiapa yang menari-nari akan memperlihatkan belangnya sendiri. Demokrat dan Gerindra telah kalah satu langkah dari Jokowi, dalam hal ini. Selanjutnya, kejutan seperti apa yang akan muncul dari balik langkah-langkah misterius Jokowi? Mungkin hanya ‘orang-orang baik’ di sekitar Jokowi yang tahu jawabnya.
*******
[caption caption="Sumber Ilustrasi: http://3.bp.blogspot.com/--YQFYWODtuk/Vn10_kTEOAI/AAAAAAAAQEM/awJCtZQjJG0/s640/jokowi.jpg"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H