Telah kau pahatkan namamu di relung hatiku yang terdalam
Sehingga ia jadi serupa ayat-ayat rindu yang tak terlupakan
Aku tak tahu apakah ia yang menjadi bara api dalam dadaku
Ataukah tempaan kehidupan yang membentukku bersamanya
Â
Ketika temali kapalku telah siap, layar pun terlanjur kembang
Tiada pilihan, harus melaju mengarungi laut yang terhampar
Kutahu, di setiap ombak di depan sana ada kutemukan rindu
Bara cinta yang mata panahnya tepat mengarah ke jantungku
Â
Kata cintamu, lidah cahaya yang menembus ruang dan waktu
Serupa ombak, serupa pekatnya biru lautan yang penuh gelora
Sepanjang perjalananku terlihat bayanganmu memenuhi ruang
Tiada sela waktuku terpaling, kutempuh jua laut tak berujung
Â
Cintamu seluas pandang mataku dan sedalam samudera hati
Mentari yang tak pernah luruh meski roda kehidupan berputar
Tiada terhitung berapa banyak energinya mengisi paru-paruku
Setiap desah nafasku, hanya namamu dan namamu di hatiku!
Â
*****
Batam, 2016.
Â
Sumber Ilustrasi:
http://energispiritualnusantara.com/wp-content/uploads/2013/03/energi-kasih-sayang.jpg
[caption caption="Sumber Ilustrasi: http://energispiritualnusantara.com/wp-content/uploads/2013/03/energi-kasih-sayang.jpg"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H