sebuah teka teki pembunuhan belum terpecahkan
manusia menyembunyikan hati dan perbuatannya
orang-orang sibuk mencari tahu siapakah pelakunya
telunjuk menuding sementara matanya terdinding
Â
seekor cecak merayap di dinding dalam sebuah kafe
matanya menyaksikan aneka ragam tingkah manusia
dia yang jahat dan yang culas yang jadi pemenangnya
yang diam yang berbuat, dia yang ribut yang ketakutan
Â
api dendam, terus menyala sejak ribuan tahun yang lalu
menjadi sebab musabab peperangan dan pembunuhan
tiadalah ia serupa nyala bara api dengan tanda asapnya
tiada pula serupa hasrat hewani yang tak berkesampaian
Â
dalam kegelapan hidup semuanya bisa jadi pembunuh
bara dendam di dada, tiadalah ia laku yang berkesudahan
kemarin menang sekarang berduka, esok lusa sebaliknya
tiadalah damai di hati atas setiap dendam yang dipelihara
Â
******
Batam, 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H