Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ngopi di Kafe Kenthirer Dodol#1

2 Februari 2016   17:46 Diperbarui: 2 Februari 2016   20:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenthirer Dodol (KD) alih profesi  dari politikus menjadi pengusaha kafe.  Gegara Sexnov dan Fucry dilengserkan dari kursi yang terhormat maka KD memutuskan mengundurkan diri dari keanggotaannya di Dewan Planet Rongsok (DePeeR).  Hitung-hitung mengurangi dosa, pikirnya.

Kenthirer Panjul (KPL) dan Kenthirer Peang (KPG) memutuskan tetap berkarir di dunia politik dan menikmati gonjang-ganjing di Pohon Beringin yang sejuk, berangin sepoi-sepoi senantiasa sepanjang masa, tidak riang dan tidak juga sedih. Ya mirip-mirip seorang psikopat katanya. KD untuk sementara putus hubungan dengan KPL dan KPG, dan konsentrasi menekuni profesinya yang baru.

Membuka kafe di sebuah mall yang ramai pengunjungnya, bisnis KD maju pesat dalam waktu singkat.  Strategi bisnis yang jitu diterapkannya, merekrut karyawan pria muda gatel-gatel keladi, dan juga merekrut gadis-gadis manis kinyis-kinyis dan dijamin tidak berkumis. Semua karyawan, dari cleaning service, pelayan meja, petugas dapur, hingga manajer semuanya memiliki tampang pilihan dan sesuai dengan selera tua dan muda masa kini.

Manajer kafe itu namanya CintaWP. Orangnya campuran produk lokal dan impor, meski pintar memasak dan membikin kopi super hot, ia juga punya hobi mengaduk semen dan memasang batu alias nguli bangunan. Tapi bukan sembarang bangunan, haruslah proyek bangunan elit yang boleh dikerjakannya.  Sejak menjadi manajer kafe, CintaWP melupakan semua hobi lamanya, dan serius memajukan kafe yang telah dipercayakan kepadanya secara penuh.  KD kerjanya jadi sedikit santai, kerjanya hanya ongkang-ongkang kaki sambil senyum-senyum genit kepada setiap karyawati yang ada di dekatnya.

Suatu pagi CintaWp mendatangi KD. “Bos catet! Mulai besok saya akan menjalankan program ‘Ayo Mengopi’ catet! Bos tidak boleh duduk santai-santai macam juragan jengkol, harus turut serta menyukseskan program ini dengan mengundang semua relasi bos untuk datang kongkow-kongkow dan mengopi di sini. Catet! Matamu jangan lirik-lirik lagi ke bajuku. Catet!” ujar CintaWP nyerocos, sambil membetulkan kancing bajunya yang tak sengaja terlepas satu.

Kenthirer Dodol (KD) langsung duduk lurus dan menarik kakinya yang selonjoran di depan manajer CintaWP. Sambil senyum-senyum malu karena ketahuan mengintip sesuatu, akhirnya KD bersikap pura-pura berwibawa. “Bagus! Hari ini juga kita pasang iklan besar-besaran, kita undang para wartawan dan kita kampanyekan gerakan ‘Ayo Mengopi’, kita dengungkan semboyan: “Kami Tidak Takut. Ayo kita mengopi,” ujarnya bersemangat.

Sebulan sudah gerakan ‘Ayo Mengopi’ dilancarkan.  Kafe “Kenthirer Dodol” menjadi ramai membludak, siang dan malam.  Tiba-tiba ada kejadian di maja nomor 54.  Sore itu ada tiga wanita kinyis-kinyis matang manggis sedang asyik mengobrol, dan salah satunya tiba-tiba kejang-kejang dan muntah. Terjadi sedikit kepanikan, karyawan yang ada di sekitar lokasi bergegas mendekat dan coba memberikan pertolongan.  Salah seorang dari teman wanita itu terlihat tenang-tenang saja, tidak berusaha membantu. Sementara yang satunya lagi terlihat kaget dan panik, sempat memanggil pelayan meminta tolong. (Bersambung)

****** 

Sumber Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun