Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kudengar Nyanyian, Nada Sumbangmu

30 Desember 2015   14:05 Diperbarui: 30 Desember 2015   14:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

berjuang hidup: mengemis, mengamen, atau menjajakan koran

di tempat lain, anak-anak bergembira berlimpah kasih sayang

padanya puisi, suara hati yang lebih senyap ketimbang kebisuan

 

di koran-koran dan televisi kudengar berita kegaduhan negriku

para pemimpin sibuk berkelahi memperebutkan jatah si miskin

manusia hebat, putra-putri terbaik bangsa yang berlaku khianat

padanya puisi, serpihan kata-kata yang berserak di jalanan terjal

 

puisi adalah bahasa menyimak dan menyikapi sesuatu keadaan

membuka mata hati dan mendengar dunia dengan telinga batin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun