Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kadang Kubertanya Kepada Senja

21 Desember 2015   21:32 Diperbarui: 21 Desember 2015   21:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kadang kubertanya kepada senja yang meluruh

kenapa burung-burung kutilang terbang pulang

sementara rembulan perlahan menampakan diri

tidak kah ia rindu pada cahayanya yang indah?

 

burung kutilang itu terbang sejak mentari bangkit

dengan kedua sayapnya mengarungi anugrah hari

dengan paruhnya mencari makan dan bernyanyi

di tatapnya hanya langit biru yang berbalut awan

 

tak pernah kulihat ia terbang menjelajahi malam

tak pernah dicobanya terbang mendekati bintang

tak pernah kudengar suaranya merindukan bulan

tak pernah terkabar bernyanyi riang di ujung senja

 

hal apakah yang istimewa di langit siang baginya?

cahaya pagi ya cahaya pagi yang menggairahkannya

kehangatan yang memancar dari langit yang cerah

matanya ya matanya hanya menatap ke langit biru

 

bagaikan kutilang yang mensyukuri anugrah hari

kulihat seorang petani tua berangkat ke sawahnya

langkah kakinya ringan dan wajah bersinar cerah

di tatapnya hamparan hijau yang menghias lembah

 

di pagi hari, kudengar simfoni alam mengalun indah

burung-burung beterbangan dengan amat riangnya

di lembah sawah menghijau sejauh mata memandang

petani bekerja penuh semangat menggarap sawahnya

 

kadang kubertanya kepada senja yang perlahan luruh

di mana letak perbedaan keindahan siang dan malam?

di malam hari ada berjuta bintang dan purnama indah

kenapa kutilang dan petani tua itu tak menyambutnya?

 

******

Batam, 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun