Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melangkah ke Depan

20 Desember 2015   18:52 Diperbarui: 20 Desember 2015   18:52 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

usah ratapi masa-masamu yang hilang

burung-burung yang telah lama terbang

tatap saja setapak jalan semak di depan mata

kita berjuang hidup untuk melangkah ke sana

 

duhai pengembara

ke mana kah perginya pagi yang berlari

pada bebukit dan lembah kucari jejaknya

di ufuk senja kulihat matanya berapi

 

di derasnya sungai kecil yang mengalir jernih

kulihat dedauan hanyut bagai perahu rapuh

berputar-putar terbawa arus terbentur bebatu

pada kata kandasnya, tiada keluh atau pun ragu

 

hidup adalah perjuangan

bertemu benturan dan hempasan ombaknya

hidup adalah perjuangan

bertemu alur dan liku-likunya, menuju ke muara!

 

******

Batam, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun