Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mahkamah Kenthir Dodol

14 Desember 2015   14:06 Diperbarui: 14 Desember 2015   19:01 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus hilangnya Arke si sempak sakti jadi masalah besar.  Pasalnya ada kecurigaan lenyapnya Arke karena ditelan bulat-bulat oleh Gorilla Merah, berikut seluruh tulang-belulangnya hingga tanpa secuil pun jejak yang tersisa.  Anehnya sempak merah milik Arke ada di kandang Gorilla, menjadi hiasan dinding yang dikelilingi oleh tulisan kaligrafi arab, semacam rajah.

Bisik-bisik antar tetangga di Planet Kenthir saban hari ngomongin soal sempak Arke yang ada di kandang Gorilla Merah. Akhirnya dikumpulkan tanda tangan seluruh makhluk Kenthir, dari yang gaib hingga yang nyata, dari yang wujudnya demit hingga yang super sexy kenthirnya. Semuanya setuju dan membubuhkan tanda tangannya,  akan membawa persoalan ini ke Mahkamah Kenthir Dodol (MKD), mahkamah yang terhormat di Planet Kenthir, mahkamah yang terdiri dari 17 anggota perwakilan tiap Fraksi Kenthirer yang ada di Dewan Paling Rusuh atau biasa disebut DePeeR.

Akhirnya Gorilla Merah mulai disidang secara terbuka dan disaksikan oleh seluruh penghuni Planet Kenthir.  Tanpa rasa bersalah sedikit pun Gorilla Merah datang memenuhi panggilan sidang di MKD.

“Tuan Gorilla, ke mana perginya kong Arke si sempak sakti?” tanya pimpinan sidang MKD yang bernama Kenthir Muzakir.

“Tidak tahu Yang Mulia,” kata Gorilla Merah

“Tidak tahu? Itu sempak merahnya kok ada di dinding, jadi hiasan. Kalau boleh tahu, sejak kapan Tuan Gorilla menyimpan sempak itu?” kata Kenthir Muzakir

“Oooo…itu toh? Coocook! Yang Mulia, sumpah …itu sempak saya terima sebelum kong Arke menghilang, diberikan kong Arke sebagai jimat agar banyak rezeki. Agar dimudahkan segala urusan Papa Minta Saham,” kata Gorilla, menjelaskan asal usul sempak itu.

“Apa, urusan Papa Minta Saham!?” kata Kenthir Muzakir, kaget. “Apa hubunganmu dengan Riza dan Setnov?” tanyanya kemudian.

“Ha ha hahaa….” Gorilla Merah tertawa keras, bikin sakit telinga seluruh yang hadir. “Yang Mulia, mereka itu cuma cecunguk…kutu busuk …cuma orang suruhan Gorilla Merah bos segala bos The God Father,” ujarnya sambil menepuk-nepuk dada.

Busyeet ciut juga nyali Kenthir Muzakir dibuatnya.  Dengan nada suara gugup akhirnya dia lanjut bertanya: “ Yang Mulia..” Kenthir Muzakir menyebut Gorilla Merah dengan sebutan Yang Mulia. “ Sungguh hebat, kalau boleh minta dong 1% saja buat anak cucu saya,”kata Kenthir Muzakir.

Seluruh yang hadir dalam sidang itu serentak teriak “wuuuu…. !”. Gorilla Merah tertawa ngakak, dan sebaliknya Kenthir Muzakir mukanya terlihat merah padam.  Anggota Mahkamah Kenthir Dodol yang lainnya cuma tertunduk, malu bercampur rasa takut kepada Gorilla Merah

Tiba-tiba Gorilla bangkit dari duduknya dan mengambil alih pimpinan sidang dari tangan Kenthir Muzakir.  Sekarang Gorilla Merah yang memimpin sidang MKD dan Kenthir Muzakir berubah menjadi terdakwa.

“Dengan ini saya putuskan bahwa saudara Kenthir Muzakir terbukti bersalah,  telah terbukti melanggar etika dalam kasus Papa Minta Saham.  Saudara Kenthir Muzakir saya pecat dari DePeeR. Segala perihal pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, setelah kong Arke kembali ke tanah air dari Ngarab Saudi,” kata Gorilla Merah, langsung mengetuk palu.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun