ai alangkah malangnya nasib diri serupa semut
hanya menyaksikan para gajah saling berebut
duduk diam menahan marah di tengah kemelut
pemimpinnya bergaduh, negri pun carut marut
Â
gajah bertarung melawan gajah dalam rimba
hanya gegara cemburunya jantan pada betina
nona cantik berwujud emas datang menggoda
menyulut birahi dan amarah para punggawa
Â
ai mengapa bisa terpilih ular sebagai pemimpin
membelit, mematuk, dan menyemburkan racun
gerombolan perampok, Â meracuni otak pikiran
lagaknya negarawan gagah pembela kebenaran
Â
kusaksikan jenis pemimpin yang sama korupnya
bagai setan yang dulu mengangkangi negri tercinta
politisi busuk berkuasa, beraknya di atas kepala kita
mengimpikan negri bebas korupsi tinggallah cerita
Â
lihatlah beragam macam topeng menutupi wajahnya
si politisi busuk bertopengkan wajah  pemuka agama
pemburu rente yang berlaku bijak kepada rakyatnya
terlihat pula negarawan bocor sok peduli negaranya
Â
********
Batam, 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H