Bahkan seekor anjing pun tahu cara-cara mengabdi
ia selalu mengikutiku kemana saja aku pergi berjalan
kadang ia berjalan cepat mendahului langkah kakiku
lalu jalannya jadi melambat, menungguku melaluinya
Â
Berada di keramaian kota tidak membuatnya tersesat
ia selalu tahu ke mana arah jalan pulang menuju rumah
meski kadang ia berjumpa anjing betina di tengah jalan
setiap pagi ia pasti pulang, menungguku di depan pintu
Â
Tabiatnya buruk, menggigit sandal atau sepatu di luar
hidungnya yang lembab tajam mencium aroma sekitar
matanya yang tajam menyelidik curiga pada yang asing
ia dapat membedakan siapa orang yang baik atau jahat
Â
Setia pagi, ia selalu tiduran menungguku di depan pintu
lompatan manja dan goyangan ekornya menyambutku
sikap bersahabatnya yang pamrih namun jujur adanya
tak pernah kudapati ia berdusta dengan gonggongannya
Â
Seekor anjing telah membuang waktunya menjadi hamba
selalu berada di dekatku, selalu manja dan ingin menolong
meski sikapnya pamrih guna mendapatkan sedikit makanan
namun ia tidak pernah berkhianat, dan musuhnya pencuri
Â
*******
Batam, 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H