Â
Tubuh renta penuh luka peluru di sekujurya
Bening air matanya menatap yang lalu-lalang
Berat lidahnya tak mampu berkata meminta
Hanya kaleng bekas itu yang disodorkannya
Â
Pengemis tua itu terduduk lemas dan kecewa
Tiada kepingan uang receh menghampirinya
Hatinya merintih menatap yang berlalu-lalang
Memejamkan matanya, memaafkan bangsanya!
******
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!