Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Negri Polusi

24 Oktober 2015   04:04 Diperbarui: 24 Oktober 2015   07:50 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu banyak titik api yang menyala di negri ini

Hutan rimba dan rawa gambut luas sangatlah rentan

Hukum yang merimba pun terbakar di atas tatanan

Kabut asap mengepung di segala sudut, negri polusi!

 

Api merambat dan membara di kedalaman hutan rimba

Tumpukan dedaun kering kekayu lapuk menyala-nyala

Satwa liar resah mencari tempat berlindung yang aman

Terbungkam mulutnya dan tak henti berharap keadilan

 

Ketika keadilan atas hukum negri menjadi serupa dagelan

Mudahnya hitam putih nasibnya berputar di jemari tangan

Dia yang baik serius bekerja serta mengabdi bagi negrinya

Laksana satwa liar yang terdesak itu, terkepung oleh bahaya

 

Katakanlah, ke arah mana berhembusnya angin kebencian

Tangan-tangan siapakah yang telah menyalakan hutan kita

Dari tempat-tempat yang tersembunyi hingga ke kota-kota

Jiwa dan raga kita disuguhi asap oleh tangan-tangan setan

 

Batam, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun