Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Kita Menatapnya Kembali

15 Oktober 2015   22:44 Diperbarui: 15 Oktober 2015   22:44 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku menatapnya pada raut wajahmu

rasa sendu yang membaur di langit senja

masa silam dan masa kini yang terpenggal

sudut kenangan yang diingat dengan perih

 

Hutan pinus tercium segar habis diguyur hujan

bukit bertanah basah itu menyimpan luka kita

kenangan cinta di balik kabut tipis di Puncak Pass

satu per satu berguguran bersama dedaun pinus

 

Kubiarkan kau sejenak di sana, dalam diammu

terpaku dalam kenangan yang kaya dengan cinta

bunga kehidupan yang dulu pernah mekar di hati

kini segalanya hanya tinggal kenangan belaka

 

Sebegitu jauh jarak yang memisahkan hati kita

tak lagi kudengar senandung lembut membelah senja

tak lagi nyaman menyandarkan penat di langit itu

di Puncak Pass Bogor kita berbagi luka dalam kabut

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun