Dengan kata-katamu nan tajam
engkau menjelma serupa pedang
menusuk memenggal dengan kejam
dengan siasatmu dunia diterjang
Datang duduk dan mendengarlah
suara-suara itu bukanlah nyanyian
dengarkanlah itu sumpah serapah
kursimu bukanlah barang kodian
Wakilku, wakil rakyat terhormat
dengar kegelisahan para rakyatmu
perilaku pikiranmu bagaikan demit
telah tertutup mata dan telingamu
Buka topengmu dan perlihatkan wajah
pada suara sesiapa engkau berpihak
tataplah pada diri kami yang berteriak:
“Dengarkanlah suara hati kami!”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!