Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sisi Landai Pantai Hatimu

8 Oktober 2015   18:42 Diperbarui: 8 Oktober 2015   19:38 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dalam syair kehidupan anak suku laut kala senja

ada senandung dimana harus menyimaknya dengan hati

syair kehidupan yang berdendang selalu dari masa ke masa

dendang kehidupannya kala bernyanyi-nyanyi di atas ombak

 

sisi ruang hati tempat nuraninya bercengkrama riang

dengan ombak, dengan gelombang laut, dengan badai

sisi ruang hati tempat nurani anak-anak merasakan damai

hidup harmoni dengan alam lingkungan di sekitarnya

 

jantung kehidupan yang berdenyut lemah di sisi pantai

namun menitiskan air yang menghancurkan batu karang

yang menghadirkan butir-butir pasir di sepanjang pantai 

yang menghadirkan kesejukkan atas bumi yang menghijau

 

berat  kian langkah-langkah kaki menapak di bumi

kabut yang menghadang jalan ke depan semakin pekat

kian tertutup bening cahaya hati dalam menatap alam

kian sulit memahami bahasa alam di lingkungan sekitar kita

 

maka alam pun balik menyapa diri kita semua

dengan gelombang, banjir,  tanah longsor, gempa bumi,

panas terik membakar, kabut asap melingkupi langit

dan gelombang tsunami yang memusnahkan

 

maka tanamilah pohon bakau di sisi landai pantai hatimu

meski ombak pasang silih berganti datang menerpanya

niscaya ia akan mampu bertahan hidup, dan terus tumbuh

dengan akar-akarnya yang kokoh dan bercabang-cabang

 

maka tanamilah pohon bakau di sisi landai pantai hatimu

niscaya ia akan tumbuh menjadi hutan bakau nan rindang

agar kusam kaca jendela kehidupan kita dapat dijernihkan

karena debu perjalanan waktu selalu saja mengotorinya

 

tiada tiadalah kata-kata yang sempurna

untuk bisa melukiskan penjelasan betapa pentingnya

menanam pohon bakau di sisi landai pantai hatimu

sebagaimana pentingnya menanam pohon kesabaran

 

di dalam ruang jiwamu yang rindu akan keseimbangan

tiadalah kata-kata yang sempurna tuk menyampaikannya

meski itu dituliskan oleh seorang penulis

yang terbaik sekalipun

 

karena dirimu adalah matahari bagi dirimu sendiri

tumbuh cahaya kesadaran di dalam ruang jiwamu

mataharimu yang tidak segera pudar sinarnya

meski telah menjauh badai dari kehidupanmu

 

yang dapat menyelamatkan bumi dari kepunahan

yang dapat menanam  dan memeliharanya  dengan kasih

yang menjaga hutan bakau itu di sisi landai pantai hatimu

hanya engkau yang dapat melakukannya!!! 

 

Batam, 2015

Ilustrasi

http://www.batamtoday.com/berita18199-Potensi-Hutan-Mangrove-Kalahkan-Hutan-Tropis.html

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun