kulihat dia telah tiada, sampai pada tidur panjangnya
tubuhnya terlentang telanjang di dalam ruangan gelap
dari badannya terlepaslah aroma harum pesona dunia
kecantikan dan keagungan duniawi kini terlepas darinya
Â
bibirnya yang merah ranum bagaikan cahaya fajar rekah
tubuhnya terbujur kaku bertaburkan ribuan mawar merah
telanjang dan tak bernyawa dia di dalam ruangan sunyi
kecantikan, harta, tahta itu hanya sampai di pintu kubur
Â
dia yang membayangkan dirinya secantik bunga mawar
keindahan dunia, bahannya madu, inti sari kenikmatan
di jemarinya kunci sorga, dan tangannya mengetuk keras
ke pintu-pintu kekuasaan, meraih banyak harta dan tahta
Â
dialah sang ratu, dia telah sampai pada tidur panjangnya
sebuah ruh pengisi raga telah keluar dari dalam tubuhnya
kini wajahnya telah pucat, tak lagi bernama dan bernyawa
kini dirinya tidak lebih mulia dari tanah dan seekor cacing
Â
dia wanita agung, memiliki kecantikan harta dan tahta dunia
hidup di dalam sorga duniawi, dan kini terbaring di ruang sepi
pintu-pintu kesenangan dunia itu telah tertutup rapat baginya
kini sendirian di ruangan gelap di tempat penantian panjang!
Â
Batam, 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H