Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tarian Kobra

29 September 2015   23:46 Diperbarui: 29 September 2015   23:53 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

sebuah genderang perang telah ditabuh di tepi rimba

ribuan ular kobra menari-nari mengikuti iramanya

tubuhnya berdiri tinggi dengan leher mengembang lebar

lalu lidahnya yang terjulur menjilati air liurnya sendiri

 

tarian cobra, tarian ular di panggung sandiwara dunia

si pawang ular yang menabuh-nabuh genderang perang

memainkan irama penakluk sukma raga yang hampa

dia yang datang menelanjangi dirinya di mata dunia

 

sebuah genderang perang telah ditabuh di tepi rimba

ribuan kobra telah hadir memenuhi undangan gaibnya

menari-nari dalam irama musik yang mengogoda jiwanya

terperangkap binasa, terbunuh oleh racunnya sendiri

 

tarian cobra, tarian ular di panggung sandiwara dunia

tarian rimba yang mengikuti irama gendang hukumnya

racun disemburkannya melahirkan perangkap baginya

tebar keburukan akhirnya akan membinasakan diri sendiri

 

Batam, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun