dia, lelaki tua yang duduk tenang dengan air mata menetes
mengenang kembali lembaran kehidupan yang terlampaui
kegembiraan terbayang di wajahnya, hidup menuju pantai
kegembiraan yang melemparkan semua yang duniawi
Â
lelaki tua itu meneteskan air matanya, air mata gembira
berpuluh-puluh tahun mendambakan dapat pergi berhaji
kini jalan itu terbuka untuk ditempuh dengan tubuh rentanya
pesawat pun lepas landas membawanya ke tanah suci Mekah
Â
Batam, 2015
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!