Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tangan-tangan Batu Pemecah Rumah Kaca

26 Agustus 2015   18:57 Diperbarui: 26 Agustus 2015   18:57 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengembara lagi, menempuh jalan sunyi yang panjang

hari-hari yang membosankan telah berlalu di ruang sempit

kini aku di punggung Bukit Barisan, menikmati alam luas

 

Musim kemarau menghadang dengan tampang miskinnya

ia telah memberikan airnya kepada para pembalak hutan

lalu berkeliaran bagai musafir haus di tengah padang tandus

 

Dan sekarang beban kekeringan itu harus ditanggung akar

menunggu dan bertahan agar tetapi menghidupi pepohonan

sementara di jalan yang sunyi daun-daun kuning berguguran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun