Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kumpulan Puisi 31

8 Agustus 2015   15:22 Diperbarui: 8 Agustus 2015   15:22 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

OH PETANI

gerobak buruk

ditarik sapi gila

rodanya lepas

petani jadi korban

berserak sayur-mayur

/

PADI PUSO

padi menguning

mestinya panen raya

kosong isinya

ayam pun kelaparan

mati di lumbung padi

/

WAKTU

seperti roda

waktu terus berputar

gerak melaju

dan tergilas apa pun

di dalam lintasannya

/

DENTING NADA PAGI

pagi berdenting

di jendela kamarku

burung bernyanyi

cahaya menyelinap

di sela-sela gorden

/

DI MUSIM HUJAN

payung terkepas

petir menyambar hati

basah berdua

tangan berpegang erat

senja tak ingin lepas

/

DI MUSIM KEMARAU

rumput mengering

ujung ranting bergetar

gugurlah senja

mengantar angin pergi

membawamu berlalu

/

MALAM SUNYI

berpagut sunyi

dinding malam membisu

jangkrik bernyanyi

sepi membelah langit

sendu kutatap bulan

/ 

KIAMBANG DI RAWA-RAWA

karena sampan

kiambang cerai-berai

lalu bertaut

permasalahan yang kecil

janganlah dibesarkan

 

Btm2015

 

Keterangan:

Puisi 31 adalah puisi yang terdiri dari 31 suku kata (diftong) dalam sebait, ditulis dalam 5 baris.

Polanya 5-7-5-7-7 suku kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun