Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Punggung Kemarau

26 Juli 2015   10:30 Diperbarui: 26 Juli 2015   10:30 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

1

gersangnya angin

mawar jatuh berderai

semunya cinta

2

jalan berdebu

emas sebesar gunung

di kubur sunyi

3

ini musimnya

dedaun berguguran

menyimak Jati

4

debu di daun

bintang-bintang di langit

kecilnya diri

5

bergandeng tangan

menyerap sinar bulan

di jalan lengang

6

tiada kesan

hujan hanya melintas

jalan berdebu

7

cerita rindu

daun di pohon randu

tinggal selembar

8

senyummu nona

hawa gersang kemarau

membakar hati

9

selembar daun

kuning kering melayang

di ujung senja

10

dedaun kering

melayang dan berserak

di jalan sunyi

11

ke mana langlah

mata kaki yang buta

mencari air?

12

daun merunduk

panas sepanjang jalan

berharap hujan

13

kemana Jangkrik?

tiada yang bernyanyi

sunyi membeku

14

sang ratu malam

sabitnya kian lebar

mencuri hati

15

cuaca cerah

ratu malam berbinar

pohon berbayang

 

Btm2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun