Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Merpati Liar di Hutan Kecil

22 Juli 2015   12:15 Diperbarui: 22 Juli 2015   12:15 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Di pagi yang cerah, aku memutuskan berjalan ke arah Timur

menempuh jalan melawan arah angin yang tengah berhembus

melangkah begitu saja tanpa memikirkan maksud tujuanku

seakan ada kekuatan gaib yang menuntunku berjalan ke Timur

 

perjalanan yang jauh, sepanjang jalan penuh debu beterbangan

siang yang terik menyengat kepala,  dedaunan terlihat kuning

begitu pula warna rerumput padang,  kemarau sedang menerpa

dan sampailah perjalananku memasuki jalan setapak di belukar

 

matahari menjauh dari kulminasinya, dan condong ke Barat

langkahku terus melaju ke arah Timur, memasuki hutan kecil

kulihat sekawanan Merpati terbang rendah di sela pepohonan

hinggap di suatu ranting, menatap ke arah langkahku berjalan

 

mereka mengamatiku dari suatu ranting yang lumayan jauh

menggerak-gerakkan kepala agar dapat melihatku lebih jelas

ada juga yang berbunyi seakan berkomunikasi satu sama lain

dalam bahasa mereka, aku merasakan suatu nada kecurigaan

 

sebagaimana halnya manusia, burung pun punya rasa curiga

karena melihat sesuatu yang asing, mungkin juga rasa takut

karena melihat sesuatu yang mereka rasakan sebagai ancaman

mungkin takut karena mencium bau yang membikin trauma

 

kuhentikan langkahku di suatu tempat yang datar dan lapang

tempat di mana rerumputannya pada rebah karena kekeringan

kukeluarkan kantong butiran padi dan jagung yang kubawa

kutebarkan keduanya di tempat itu lalu beranjak menjauh

 

kuintip sekawanan Merpati itu, apakah mereka menyukainya?

oh ternyata satu per satu datang, memakannya beramai-ramai

ketika makanan itu habis mereka mulai menatap lagi ke arahku

namun kali ini mereka menatapku dengan sorot mata bersahabat

 

burung-burung Merpati liar di hutan kecil di Timur matahari

terlihat bersikap bersahabat dengan yang memberinya makanan

rasa curiganya seketika sirna karena ada sikap baik yang terlihat

meski dibalik sikap baik itu terkadang ada jerat yang tersembunyi!

 

 Btm2015

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun